Sekitar 10 ton feses berumur 2.000 tahun diangkat dari bekas pembuangan limbah di bawah kota kuno Herculaneum, dekat Naples, Italia. Kandungan feses tersebut bisa memberikan pandangan baru tentang kehidupan orang-orang biasa sehari-hari dalam Kekaisaran Roma.
Berdasarkan temuan biji-bijian, pecahan cangkang, dan temuan  lain menunjukkan bahwa penduduk Herculaneum memiliki jenis makanan yang  beragam, termasuk ayam, kambing, ikan, buah ara, adas, zaitun, bulu  babi, dan beberapa moluska. "Makanan standar orang kota," kata peneliti  sejarah Andrew Wallace-Hadrill. "Jenis makanan yang baik, yang akan  direkomendasikan dokter," tambahnya.
Temuan ini dianggap menarik  karena mengungkap makanan orang-orang biasa. Makanan yang biasa  terungkap adalah makanan para kaum elite Roma. "Baru sedikit yang  diketahui tentang makanan orang biasa," Wallace-hadrill memberi catatan.
Feses  ditemukan di tempat penampungan yang menampung limbah dari blok-blok  tempat tinggal serta toko-toko. Menurut ilmuwan, tempat limbah ini  dianggap terbesar dari yang pernah ditemukan. Panjangnya mencapai 70  meter dengan lebar 1 meter dan tinggi 2 hingga 3 meter. Para peneliti  tidak menemukan saluran pengaliran dari tempat penampungan.
Tempat  penampungan tersebut diperkirakan berasal dari tahun 79 SM. Saat itu,  terjadi letusan Gunung Vesuvius yang mengubur Herculaneum dan  tetangganya yang terkenal Pompeii.
Para peneliti menemukan  perhiasan, koin, dan batu-batu berharga dari toko pernak-pernik. Mereka  juga menemukan perabotan rumah tangga, seperti lampu rusak dan  barang-barang pecah belah.
Fesesnya sendiri, seperti dikatakan  Wallace-Hadrill, "Sama sekali tidak berbau." Saat ini baru 70 karung  dari 774 karung feses yang sudah diteliti. Penelitian lebih lanjut,  penelitian mikroskopis, terhadap feses diharapkan memberi informasi  mengenai penyakit, bakteri, atau infeksi parasit.
(National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)                              
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar