Sepanjang tahun 2011, anggota salah satu golongan ikan paling ditakuti, hiu, bertambah. Mereka kini memiliki empat kerabat baru dari laut dalam hasil temuan David Ebert dari California Academy of Science, San Francisco, AS.
Salah satu dari empat hiu laut dalam yang ditemukan adalah hiu gergaji kerdil Afrika (Pristiophorus nancyae) yang dikoleksi dari kedalaman 400-an meter di bawah permukaan laut wilayah Mozambik.
Hiu gergaji kerdil Afrika memiliki moncong panjang dan meruncing dengan gigi tajam sebagai senjatanya. Untuk memangsa, ikan ini akan bergerak di sekawanan ikan lain, melukainya, dan akhirnya berenang pergi sambil memakannya.
Dua spesies lain yang ditemukan masuk dalam golongan hiu lentera. Keduanya adalah Etmopterus joungi yang dikoleksi dari sebuah pasar ikan di Taiwan dan Etmopterus sculptus yang dikoleksi dari kedalaman 400-800 meter.
Seperti namanya, hiu lentera bisa menghasilkan cahaya di beberapa bagian tubuhnya. Ilmuwan berpendapat, kemampuan ini berkaitan dengan kamuflase ketika mencari mangsa dan cara berkomunikasi dengan individu lain di satu spesies.
Spesies hiu terakhir yang ditemukan adalah Squatina caillieti atau hiu malaikat. Jenis tersebut dikoleksi dari wilayah perairan Pulau Luzon, Filipina, pada kedalaman 360 meter. Jenis ini punya tubuh pipih dan sirip yang melebar.
Temuan ini menandai kekayaan biodiversitas di Bumi, yang terus ditemukan, tetapi juga terancam kepunahan. Hiu tersebut hanya contoh salah satu hasil penelitian taksonomi. Ilmuwan Indonesia juga berhasil mengungkap spesies baru, mulai dari tawon monster garuda hingga tikus.