Buah ajaib yang bentuknya seperti cranberry memiliki  kemampuan untuk mengubah rasa makanan yang asam atau pahit menjadi  manis. Misteri bagaimana buah tersebut mampu mengubah rasa telah  berhasil dipecahkan ilmuwan baru-baru ini.
<a   href='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a194c574&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE'  target='_blank'><img  src='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=645&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a194c574'  border='0' alt='' /></a> 
Buah ajaib ini merupakan buah dari tanaman Synsepalum dulcificum  yang tumbuh secara alami di Afrika barat. Khasiatnya yang bisa mengubah  rasa makanan yang asam atau pahit menjadi manis sudah lama dikenal  penduduk setempat. Namun, tim peneliti dari Jepang dan Perancis-lah yang  baru bisa menjelaskannya secara ilmiah.
Untuk mengujinya, tim  tersebut menumbuhkan sel ginjal manusia dalam sebuah cawan yang  dirancang untuk memproduksi protein reseptor rasa manis. Mereka kemudian  menambahkan bahan kimia yang menyebabkan sel-sel reseptor menyala  ketika diaktifkan. Setelah itu miraculin, protein dalam buah  ajaib yang berfungsi mengubah rasa menjadi manis, ditambahkan ke dalam  cawan. Terakhir, ditambahkanlah beberapa zat yang memiliki tingkat  keasaman (pH) berbeda.
Setelah diamati, miraculin  ternyata memiliki tiga dampak berbeda pada reseptor. Pada tingkat  keasaman rendah, efeknya terhadap reseptor amat kecil. Sementara pada  tingkat keasaman sedang, miraculin mendorong reseptor untuk bereaksi. Dan, pada tingkat keasaman tinggi, reseptor secara otomatis aktif bereaksi.
Menurut para peneliti, perbedaan dampak itu terjadi karena protein miraculin  berubah bentuk saat terkena asam. Semakin tinggi tingkat keasamannya,  bentuknya akan semakin berubah. Karena protein terikat amat kuat pada  reseptor di lidah manusia, perubahan bentuk protein miraculin  mengubah cara resptor lidah bereaksi ketika asam masuk ke mulut.  Singkatnya, semakin tinggi pH dalam suatu zat, seseorang akan  merasakannya menjadi semakin manis.
Hasil riset yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences ini membuka kemungkinan diciptakannya pemanis buatan baru. Setelah cara kerja miraculin terungkap,  para peneliti berupaya untuk membuat protein tersebut di laboratorium,  alih-alih hanya bergantung pada sumbernya di alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar