Tampilkan postingan dengan label sains. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sains. Tampilkan semua postingan
Senin, 16 September 2019
Apa Itu Mikrobiologi?
September 16, 2019
Apa Itu Mikrobiologi?
Mikrobiologi
adalah salah satu cabang dari disiplin ilmu biologi yang mengkaji
makhluk hidup (organisme) berukuran terlalu kecil untuk dapat dilihat
dengan mata telanjang. Objek kajiannya adalah semua makhluk (hidup) yang
perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga
mikroskopik, protozoa, dan Archaea. Virus sering juga dimasukkan,
walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk
hidup.
Mikrobiologi
setara dengan zoologi dan botani, karena ruang lingkup mikrobia
mencakup berbagai macam mikrobia dan aspek-aspek biologi, di antaranya
fisiologi mikrobia, ekologi mikrobia, sistematika mikrobia, dan
mikrobiologi lingkungan. Dalam dunia medis, mikrobiologi merupakan
penyimpangan dari keadaan normal yang terjadi dalam struktur atau fungsi
tubuh, serta timbulnya perubahan berupa adanya gejala di dalam tubuh.
Berdasarkan
jalur kompleks 2 faktor, patogen (sebagai virus) dan manusia (yang
dikenai virus) akan menghasilkan penyakit flu. Sementara itu,
berdasarkan jalur kompleks 3 faktor, patogen (protozoa), Vektor
(nyamuk), dan manusia (yang dikenai), akan menyebabkan penyakit malaria.
Jika berdasarkan jalur kompleks 4 faktor, patogen (bakteri), perantara
(tikus), vektor (kutu tikus), dan manusia (yang dikenai), akan mengalami
penyakit tipes.
Masuknya penyakit menular ke dalam tubuh dapat terjadi dalam 3 tahapan, yaitu:
-
Masuknya penyebab (mikroba) yang dapat menginfeksi tubuh melalui oral, air, bahan makanan, atau pun cara-cara lain.
-
Pertumbuhan penyebab di dalam jaringan inang.
-
Timbulnya gangguan atau pun kerusakan pada tubuh inang oleh jasad penyebab:
-
kerusakan secara langsung karena jaringan inang digunakan sebagai habitat pertumbuhan jasad penyebab.
-
Kerusakan secara
tidak langsung karena jasad penyebab dapat menghasilkan senyawa beracun
atau pun senyawa-senyawa perusak lainnya.
Merupakan Bibit Penyakit
Secara
sederhana mikrobiologi adalah konsep tentang penyakit dan infeksi yang
berasal dari mikroorganisme. Penemu organisme bernama Joseph Lister
adalah orang pertama yang melakukan langkah pencegahan infeksi sesudah
operasi pembedahan dengan menggunakan teknik aseptik. Lister menggunakan
larutan fenol encer untuk menutup luka atau pun sebagai aerosol selama
prosedur operasi pembedahan.
Mikroorganisme bagi Kehidupan Manusia
Mikroorganisme
atau mikroba adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil dan
hanya bisa diamati dengan bantuan mikroskop. Mikroorganisme ada yang
tersusun dari satu sel (uniseluler) dan ada yang tersusun atas beberapa
sel (multiseluler). Walaupun organisme uniseluler hanya tersusun atas
satu sel, mikroorgnisme tersebut menunjukkan semua karakteristik
organisme hidup, yaitu bermetabolisme, bereproduksi, berdiferensiasi,
melakukan komunikasi, melakukan pergerakan, dan berevolusi.
Organisme
yang termasuk ke dalam golongan mikroorganisme adalah bakteri, archaea,
fungi, protozoa, alga mikroskopis, dan virus. Bakteri, virus, dan
archaea termasuk ke dalam golongan prokariot, sedangkan fungi, protozoa,
dan alga mikroskopis termasuk ke dalam golongan eukariot.
Mikroorganisme
terdapat di mana-mana. Interaksinya bersama mikroorganisme atau dengan
organisme lain dapat berlangsung dengan cara aman dan menguntungkan,
maupun merugikan. Mikroorganisme juga sering diasosiasikan dengan
penyakit-penyakit infeksi atau pembusukan makanan. Namun, mayoritas
mikroorganisme justru memberikan kontribusi bagi keseimbangan ekosistem
lingkungan hidup, khususnya bagi kesejahteraan umat manusia.
Sebagian
kecil mikroorganisme bersifat patogen. Mikroorganisme alami yang hidup
di dalam tubuh manusia disebut mikroorganisme normal atau flora normal.
Meskipun flora normal ini tidak patogen, dalam keadaan tertentu, ia bisa
menjadi patogen dan menimbulkan penyakit infeksi.
Pengamatan Mikroorganisme
Mikroorganisme
hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Mikroskop kemungkinan
suatu objek kecil dapat dilihat melalui peningkatan resolusi dan
kontras. Resolusi atau budaya pisah adalah kemampuan sistem lensa
mikroskop untuk memisahkan dua titik yang berdekatan dengan spesimen
atau objek.
Rabu, 28 Desember 2011
10 Penemuan Modern yang Fenomenal di Luar Angkasa
Desember 28, 2011
1. Tabrakan Antar Galaksi

Ternyata galaksi pun dapat saling “memakan” satu sama lain. Yang lebih mengejutkan adalah galaksi Andromeda sedang bergerak mendekati galaksi Bima Sakti kita. Gambar di atas merupakan simulasi tabrakan Andromeda dan galaksi kita , yang akan terjadi dalam waktu sekitar 3 milyar tahun.
Credit: F. Summers/C. Mihos/L. Hemquist
2. Quasar

Quasar tampak berkilau di tepian alam semesta yang dapat kita lihat. Benda ini melepaskan energi yang setara dengan energi ratusan galaksi yang digabungkan. Bisa jadi quasar merupakan black hole yang sangat besar sekali di dalam jantung galaksi jauh. Gambar ini adalah quasar 3C 273, yang dipotret pada 1979.
Credit: NASA-MSFC
3. Materi Gelap (Dark Matter)

Para ilmuwan berpendapat bahwa materi gelap (dark matter) merupakan penyusun terbesar alam semesta, namun tidak dapat dilihat dan dideteksi secara langsung oleh teknologi saat ini. Kandidatnya bervariasi mulai dari neotrino berat hingga invisible black hole. Jika dark matter benar-benar ada, kita masih harus membutuhkan pengetahuan yang lebih baik tentang gravitasi untuk menjelaskan fenomena ini.
Credit: Andrey Kravtsov
4. Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)

Gelombang gravitasi merupakan distorsi struktur ruang-waktu yang diprediksi oleh teori relativitas umum Albert Einstein. Gelombangnya menjalar dalam kecepatan cahaya, tetapi cukup lemah sehingga para ilmuwan berharap dapat mendeteksinya hanya melalui kejadian kosmik kolosal, seperti bersatunya dua black hole seperti pada gambar di atas. LIGO dan LISA merupakan dua detektor yang didesain untuk mengamati gelombang yang sukar dipahami ini.
Credit: Henze/NASA
5. Energi Vakum

Fisika Kuantum menjelaskan kepada kita bahwa kebalikan dari penampakan, ruang kosong adalah gelembung buatan dari partikel subatomik “virtual” yang secara konstan diciptakan dan dihancurkan. Partikel-partikel yang menempati tiap sentimeter kubik ruang angkasa dengan energi tertentu, berdasarkan teori relativitas umum, memproduksi gaya antigravitasi yang membuat ruang angkasa semakin mengembang. Sampai sekarang tidak ada yang benar-benar tahu penyebab ekspansi alam semesta.
Credit: NASA-JSC-ES&IA
6. Mini Black Hole

Jika teori gravitasi “braneworld” yang baru dan radikal terbukti benar, maka ribuan mini black holes tersebar di tata surya kita, masing-masing berukuran sebesar inti atomik. Tidak seperti black hole pada umumnya, mini black hole ini merupakan sisa peninggalan Big Bang dan mempengaruhi ruang dan waktu dengan cara yang berbeda.
Credit: NASA-MSFC
7. Neutrino

Neutrino merupakan partikel elementer yang tak bermassa dan tak bermuatan
yang dapat menembus permukaan logam. Beberapa neutrino sedang menembus tubuhmu saat membaca tulisan ini. Partikel “phantom” ini diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova. Detektor diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut, atau ke dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari Ice Cube, sebuah proyek khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.
Credit: Jeff Miller/NSF/U. of Wisconsin-Madison
8. Ekstrasolar Planet (Exoplanet)

Hingga awal 1990an, kita hanya mengenal planet di tatasurya kita sendiri. Namun, saat ini astronom telah mengidentifikasi lebih dari 200 ekstrasolar planet yang berada di luar tata surya kita. Pencarian bumi kedua tampaknya belum berhasil hingga kini. Para astronom umumnya percaya bahwa dibutuhkan teknologi yang lebih baik untuk menemukan beberapa dunia seperti di bumi.
Credit: ESO
9. Radiasi Kosmik Latarbelakang

Radiasi ini disebut juga Cosmic Microwave Background (CMB) yang merupakan sisa radiasi yang terjadi saat Big Bang melahirkan alam semesta. Pertama kali dideteksi pada dekade 1960 sebagai noise radio yang nampak tersebar di seluruh penjuru alam semesta. CBM dianggap sebagai bukti terpenting dari kebenaran teori Big Bang. Pengukuran yang akurat oleh proyek WMAP menunjukkan bahwa temperatur CMB adalah -455 derajat Fahrenheit (-270 Celsius).
Credit: NASA/WMAP Science Team
10. Antimateri

Seperti sisi jahat Superman, Bizzaro, partikel (materi normal) juga mempunyai versi yang berlawanan dengan dirinya sendiri yang disebut antimateri. Sebagai contoh, sebuah elektron memiliki muatan negatif, namun antimaterinya positron memiliki muatan positif. Materi dan antimateri akan saling membinasakan ketika mereka bertabrakan dan massa mereka akan dikonversi ke dalam energi melalui persamaan Einstein E=mc2. Beberapa desain pesawat luar angkasa menggabungkan mesin antimateri.
Ternyata galaksi pun dapat saling “memakan” satu sama lain. Yang lebih mengejutkan adalah galaksi Andromeda sedang bergerak mendekati galaksi Bima Sakti kita. Gambar di atas merupakan simulasi tabrakan Andromeda dan galaksi kita , yang akan terjadi dalam waktu sekitar 3 milyar tahun.
Credit: F. Summers/C. Mihos/L. Hemquist
2. Quasar
Quasar tampak berkilau di tepian alam semesta yang dapat kita lihat. Benda ini melepaskan energi yang setara dengan energi ratusan galaksi yang digabungkan. Bisa jadi quasar merupakan black hole yang sangat besar sekali di dalam jantung galaksi jauh. Gambar ini adalah quasar 3C 273, yang dipotret pada 1979.
Credit: NASA-MSFC
3. Materi Gelap (Dark Matter)
Para ilmuwan berpendapat bahwa materi gelap (dark matter) merupakan penyusun terbesar alam semesta, namun tidak dapat dilihat dan dideteksi secara langsung oleh teknologi saat ini. Kandidatnya bervariasi mulai dari neotrino berat hingga invisible black hole. Jika dark matter benar-benar ada, kita masih harus membutuhkan pengetahuan yang lebih baik tentang gravitasi untuk menjelaskan fenomena ini.
Credit: Andrey Kravtsov
4. Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)
Gelombang gravitasi merupakan distorsi struktur ruang-waktu yang diprediksi oleh teori relativitas umum Albert Einstein. Gelombangnya menjalar dalam kecepatan cahaya, tetapi cukup lemah sehingga para ilmuwan berharap dapat mendeteksinya hanya melalui kejadian kosmik kolosal, seperti bersatunya dua black hole seperti pada gambar di atas. LIGO dan LISA merupakan dua detektor yang didesain untuk mengamati gelombang yang sukar dipahami ini.
Credit: Henze/NASA
5. Energi Vakum
Fisika Kuantum menjelaskan kepada kita bahwa kebalikan dari penampakan, ruang kosong adalah gelembung buatan dari partikel subatomik “virtual” yang secara konstan diciptakan dan dihancurkan. Partikel-partikel yang menempati tiap sentimeter kubik ruang angkasa dengan energi tertentu, berdasarkan teori relativitas umum, memproduksi gaya antigravitasi yang membuat ruang angkasa semakin mengembang. Sampai sekarang tidak ada yang benar-benar tahu penyebab ekspansi alam semesta.
Credit: NASA-JSC-ES&IA
6. Mini Black Hole
Jika teori gravitasi “braneworld” yang baru dan radikal terbukti benar, maka ribuan mini black holes tersebar di tata surya kita, masing-masing berukuran sebesar inti atomik. Tidak seperti black hole pada umumnya, mini black hole ini merupakan sisa peninggalan Big Bang dan mempengaruhi ruang dan waktu dengan cara yang berbeda.
Credit: NASA-MSFC
7. Neutrino
Neutrino merupakan partikel elementer yang tak bermassa dan tak bermuatan
yang dapat menembus permukaan logam. Beberapa neutrino sedang menembus tubuhmu saat membaca tulisan ini. Partikel “phantom” ini diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova. Detektor diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut, atau ke dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari Ice Cube, sebuah proyek khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.
Credit: Jeff Miller/NSF/U. of Wisconsin-Madison
8. Ekstrasolar Planet (Exoplanet)
Hingga awal 1990an, kita hanya mengenal planet di tatasurya kita sendiri. Namun, saat ini astronom telah mengidentifikasi lebih dari 200 ekstrasolar planet yang berada di luar tata surya kita. Pencarian bumi kedua tampaknya belum berhasil hingga kini. Para astronom umumnya percaya bahwa dibutuhkan teknologi yang lebih baik untuk menemukan beberapa dunia seperti di bumi.
Credit: ESO
9. Radiasi Kosmik Latarbelakang
Radiasi ini disebut juga Cosmic Microwave Background (CMB) yang merupakan sisa radiasi yang terjadi saat Big Bang melahirkan alam semesta. Pertama kali dideteksi pada dekade 1960 sebagai noise radio yang nampak tersebar di seluruh penjuru alam semesta. CBM dianggap sebagai bukti terpenting dari kebenaran teori Big Bang. Pengukuran yang akurat oleh proyek WMAP menunjukkan bahwa temperatur CMB adalah -455 derajat Fahrenheit (-270 Celsius).
Credit: NASA/WMAP Science Team
10. Antimateri
Seperti sisi jahat Superman, Bizzaro, partikel (materi normal) juga mempunyai versi yang berlawanan dengan dirinya sendiri yang disebut antimateri. Sebagai contoh, sebuah elektron memiliki muatan negatif, namun antimaterinya positron memiliki muatan positif. Materi dan antimateri akan saling membinasakan ketika mereka bertabrakan dan massa mereka akan dikonversi ke dalam energi melalui persamaan Einstein E=mc2. Beberapa desain pesawat luar angkasa menggabungkan mesin antimateri.
Kamis, 22 Desember 2011
Empat Spesies Hiu Baru pada Tahun 2011
Desember 22, 2011
Sepanjang tahun 2011, anggota salah satu golongan ikan paling ditakuti, hiu, bertambah. Mereka kini memiliki empat kerabat baru dari laut dalam hasil temuan David Ebert dari California Academy of Science, San Francisco, AS.
Salah satu dari empat hiu laut dalam yang ditemukan adalah hiu gergaji kerdil Afrika (Pristiophorus nancyae) yang dikoleksi dari kedalaman 400-an meter di bawah permukaan laut wilayah Mozambik.
Hiu gergaji kerdil Afrika memiliki moncong panjang dan meruncing dengan gigi tajam sebagai senjatanya. Untuk memangsa, ikan ini akan bergerak di sekawanan ikan lain, melukainya, dan akhirnya berenang pergi sambil memakannya.
Dua spesies lain yang ditemukan masuk dalam golongan hiu lentera. Keduanya adalah Etmopterus joungi yang dikoleksi dari sebuah pasar ikan di Taiwan dan Etmopterus sculptus yang dikoleksi dari kedalaman 400-800 meter.
Seperti namanya, hiu lentera bisa menghasilkan cahaya di beberapa bagian tubuhnya. Ilmuwan berpendapat, kemampuan ini berkaitan dengan kamuflase ketika mencari mangsa dan cara berkomunikasi dengan individu lain di satu spesies.
Spesies hiu terakhir yang ditemukan adalah Squatina caillieti atau hiu malaikat. Jenis tersebut dikoleksi dari wilayah perairan Pulau Luzon, Filipina, pada kedalaman 360 meter. Jenis ini punya tubuh pipih dan sirip yang melebar.
Temuan ini menandai kekayaan biodiversitas di Bumi, yang terus ditemukan, tetapi juga terancam kepunahan. Hiu tersebut hanya contoh salah satu hasil penelitian taksonomi. Ilmuwan Indonesia juga berhasil mengungkap spesies baru, mulai dari tawon monster garuda hingga tikus.
Menguak Evolusi Kemampuan Berjalan Tetrapoda
Desember 22, 2011
Teori evolusi menyebutkan bahwa makhluk hidup di daratan berasal dari laut. Sekitar 400 juta tahun lalu, sejenis ikan bersirip lobus bergerak meninggalkan lautan menuju daratan. Evolusinya kemudian menciptakan tetrapoda atau hewan berkaki empat, seperti katak dan juga termasuk manusia.
Melihat bahwa tetrapoda sekarang memiliki kemampuan berjalan, maka diyakini bahwa proses yang terjadi sebelumnya bukan cuma meninggalkan lautan. Hal lain yang terjadi adalah perkembangan kemampuan berjalan, termasuk organ tubuh yang berperan mendukung kemampuan itu.
Sebagian besar biolog berpendapat bahwa evolusi dimulai dengan tumbuhnya alat gerak yang memiliki digit (tangan dan kaki dengan jari), lalu diikuti dengan pergerakan menuju daratan. Namun, penelitian terbaru mengungkap bahwa proses evolusi yang terjadi adalah sebaliknya.
"Sangat mungkin bahwa kemampuan berjalan tumbuh terlebih dahulu sebelum kaki atau tangan atau jari-jari atau jempol, atau bahkan sebelum mereka mencapai daratan," kata Heather King, biolog dari Universitas Chicago, dilansir the New York Times, Senin (19/11/2011).
Pendapat King diungkapkan bersama hasil penelitian yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences. King dan timnya meneliti lungfish dari Afrika yang memiliki kemiripan dengan ikan bersirip lobus yang hidup jutaan tahun lalu.
Lungfish memiliki empat sirip tanpa bakal organ serupa jari, paru-paru dan tak memiliki sakrum, tulang segitiga yang menggabungkan paha ke tulang belakang. Sakrum merupakan tulang yang memungkinkan tetrapoda memanfaatkan energinya untuk berjalan.
King melihat bahwa tanpa kaki pun, lungsifh bisa berjalan. Mereka menggunakan sirip belakang untuk berjalan, mendorong diri di dasar akuarium. Kadang, lungfish juga menggunakan sirip depan untuk membuat semacam lompatan. King menuturkan, lungfish bisa mendorong dirinya karena paru-parunya membuatnya memiliki gaya apung besar.
Bola Misterius dari Luar Angkasa
Desember 22, 2011
Belum ada seorang pun yang tahu apa benda bulat dari logam yang jatuh di sebuah gurun di utara Namibia itu. Beratnya sekitar 6 kilogram dengan diameter 35 sentimeter.
Saat menghantam permukaan tanah, benda tersebut membentuk kawah sedalam 30 sentimeter dan selebar 4 meter. Bola misterius itu sendiri ditemukan sekitar 18 meter dari kawah yang terbentuk.
Penduduk lokal mengaku mendengar beberapa kali bunyi ledakan sebelum ditemukan benda tersebut oleh salah seorang petani. Temuan benda itu pun langsung mendapat respons saat tersebar di internet. Sebagian berpendapat itu adalah bukti adanya kehidupan lain di luar angkasa.
Namun, Direktur forensik kepolisian setempat Paul Ludik tak mau berspekulasi sehingga langsung mengontak pihak berwenang. NASA dan badan antariksa Eropa (ESA) sudah siap meneliti apa sebenarnya benda tersebut. Salah satu dugaan kuat benda tersebut adalah tangki hidrazine yang digunakan untuk menyimpan senyawa yang mudah terbakar di satelit.
Benda tersebut sebenarnya ditemukan sejak sebulan lalu, tetapi baru dipublikasikan baru-baru ini. Suara ledakan yang terdengar saat jatuh mungkin sonic boom saat kecepatannya menembus Bumi mencapai ambang supersonik.
Benda-benda langit yang jatuh ke Bumi memang beberapa kali tidak habis terbakar karena menggunakna material yang sangat kuat. Saat satelit UARS (Upper Atmosphere Research Satellite) milik NASA dan satelit Rontgen milik Jerman jatuh beberapa waktu lalu, diperkirakan ada sisa material yang jatuh sampai ke Bumi.
Namun, material yang ditemukan di Namibia tetap masih menjadi pertanyaan. Yang pasti material yang digunakan tahan panas sangat tinggi sehingga tahan menembus atmosfer.
Ralat: Sesuai sumber artikel, bola tersebut seberat 13 pound (1 pound setara dengan 0,45 kg) dengan diameter 14 inci (1 inci setara 2,54 cm). Tempat jatuhnya membentuk kawah sedalam 12 inci dengan diameter 13 feet (1 feet setara dengan 30,48 cm). Bola ditemukan 60 feet dari kawah yang terbentuk.
Senyawa Organik Ditemukan di Pluto
Desember 22, 2011
Senyawa hidrokarbon kompleks yang diduga organik mirip dengan asam amino dan protein ditemukan di Pluto. Astronom menemukannya menggunakan instrumen Cosmic Origin Spectrograph pada teleskop ruang angkasa Hubble.
Tanda keberadaan senyawa hidrokarbon tersebut terlihat dari hasil analisis data Hubble. Astronom menyatakan bahwa mereka menemukan sesuatu yang menyerap sinar ultraviolet di permukaan Pluto, yang merupakan hidrokarbon.
Menurut astronom, senyawa kimia yang ada di permukaan Pluto mungkin diproduksi oleh sinar Matahari yang bereaksi dengan permukaan Pluto yang terdiri atas es metana, karbon monoksida, dan nitrogen.
"Penemuan ini menarik. Hidrokarbon pada Pluto mungkin bertanggung jawab pada warna Pluto yang kemerahan," kata Alan Stern dari Southwest Research Institute, San Antonio, Texas, AS, di situs Daily Mail, Kamis (22/12/2011).
Selain penemuan hidrokarbon, astronom juga menemukan bahwa dibandingkan tahun 1990-an, spektrum ultraviolet Pluto berubah. Menurut ilmuwan, ini bisa diakibatkan oleh peningkatan tajam tekanan di atmosfer Pluto.
Penemuan ini hanya salah satu yang menarik dari Pluto. Ke depan, dipastikan akan ada banyak penemuan menarik lainnya. Wahana antariksa New Horizon yang diluncurkan tahun 2006 akan mencapai jarak terdekat demgan Pluto pada 2015. Fakta lain tentang mantan planet ini akan diungkap.
Merpati Juga Pintar Matematika
Desember 22, 2011
Kecerdasan bangsa burung semakin terkuak lewat penelitian. Burung beo abu-abu Afrika memiliki kemampuan verbal yang hebat, burung scrub jay memiliki memori yang luar biasa, sementara gagak Kaledonia Baru punya kemampuan menggunakan peralatan. Kini, ilmuwan berhasil membuktikan bahwa merpati juga pintar matematika.
Berdasarkan studi yang dilakukan Dr Damian Scarf dan timnya dari Universitas Otago, burung punya kemampuan berhitung, mengurutkan angka abstrak dari yang terkecil ke yang paling besar, dari 1 sampai 9. Hasil ini mencengangkan sebab kemampuan serupa semula diperkirakan hanya ada pada bangsa primata.
Hasil penelitian menunjukkan, merpati bisa memahami bahwa dua lebih besar dari satu, dan tiga lebih besar dari dua.
Untuk mendapatkan hasil tersebut, awalnya ilmuwan melatih merpati dengan 35 set gambar himpunan. Masing-masing dengan satu, dua, dan tiga obyek yang warna dan bentuknya berbeda. Selanjutnya, merpati dihadapkan dengan himpunan obyek yang lebih besar tanpa dilatih untuk meneliti apakah mereka masih tetap mampu mengurutkannya.
Hasil penelitian menunjukkan, merpati bisa memahami bahwa dua lebih besar daripada satu, dan tiga lebih besar daripada dua. Meski tanpa latihan, merpati juga terbukti memahami bahwa enam lebih besar daripada lima dan seterusnya. Kemampuan merpati ini menyamai kemampuan monyet rhesus yang pernah diteliti dengan metode yang sama tahun 1990-an.
"Penemuan kami menambah bukti bahwa merpati merupakan salah satu spesies burung yang memiliki kemampuan mental hebat," kata Scarf, seperti dikutip Physorg, Kamis (22/12/2011).
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science, Kamis (22/12/2011), juga memberi bukti bahwa bangsa burung tak kalah cerdas dengan primata.
Scarf, seperti diuraikan New York Times, mengatakan, kemampuan burung dan primata dalam menghitung didapatkan melalui evolusi. Nenek moyang burung dan primata yang hidup 300 juta tahun lalu memang memiliki kemampuan berhitung yang kemudian diturunkan. Scarf bertaruh, kemampuan ini pasti menguntungkan bagi dua bangsa hewan itu.
Penelitian Scarf dipublikasikan di jurnal Science yang terbit Jumat (23/11/2011). Hingga saat ini belum diketahui apakah merpati mampu menyusun himpunan obyek yang jumlahnya lebih besar, lebih dari 9. Namun, penelitian masih akan terus dilanjutkan, termasuk mengamati aktivitas otak merpati ketika sedang berhitung.
Mawar Angkasa Hasil Tumbukan Dua Galaksi
Desember 22, 2011
Teleskop antariksa Hubble menangkap citra sepasang galaksi yang saling bertumbukan, dihiasi dengan bintang biru muda nan panas. Sekilas, dua galaksi tersebut tampak bagai bunga mawar yang merekah di angkasa.
Pasangan galaksi yang saling berinteraksi itu bernama Arp 273, berada di konstelasi Andromeda, sekitar 300 juta tahun cahaya dari Bumi.
Dua galaksi yang bertumbukan adalah UGC 1810 yang berukuran lebih besar serta UGC 1813. Galaksi yang lebih kecil dikatakan "menyelam" ke bagian galaksi yang lebih besar. UGC 1810 yang lebih besar pun terdistorsi bentuknya menjadi serupa mawar.
Bagian spiral pada galaksi yang lebih besar merupakan tanda interaksi UGC 1810 dan 1813. Di bagian luar, terdapat struktur serupa cincin yang dipercaya merupakan tempat di mana dua galaksi saling bersinggungan. Bagaimana dua galaksi bertumbukan belum diketahui.
Di bagian tepi galaksi yang lebih besar tampak banyak spot berwarna biru, yang menunjukkan tempat di mana bintang muda dan panas banyak didapati.
Mawar hasil tumbukan dua galaksi ini tentu tak sama dengan bunga mawar yang dikenal manusia. "Mahkota" mawar angkasa ini agak miring dan asimetris. Mawar angkasa itu ditangkap dengan kamera WCF3, instrumen di teleskop Hubble.
Rupanya Gajah Punya Enam Jari
Desember 22, 2011
Selama ini manusia menyangka bahwa gajah hanya memiliki lima jari. Namun, studi yang dilakukan ilmuwan Royal Veterinary College baru-baru ini mengungkap bahwa gajah memiliki enam jari, meski jari keenam tak bisa dikatakan betul-betul jari.
Menurut ilmuwan, jari keenam gajah sebenarnya adalah pemanjangan tulang. Pada gajah, pre-digit atau bisa dikatakan bakal tulang tulang jari telah berkembang menjadi struktur berukuran besar, menyaingi jari yang sebenarnya.
Uniknya, kata John R Hutchinson, sang peneliti, jari keenam pada gajah ini berkembang dengan cara yang unik. Pertama, pre-digit berkembang menjadi batang tulang kartilago (lunak). Baru di tahap selanjutnyalah tulang itu tumbuh menjadi tulang sejati.
Peneliti penasaran dengan fungsi jari keenam itu. Setelah diteliti, ternyata jari keenam itu berfungsi menyeimbangkan berat badan gajah yang super. Jari keenam ini mentransfer beban ke tulang kaki dan engsel.
Menurut peneliti, jari keenam tumbuh seiring dengan proses evolusi gajah. Hutchinson mengungkapkan, mammoth atau gajah purba dan gajah modern pasti memiliki cara berjalan yang berbeda, mulai berevolusi sejak 40 juta tahun lalu.
"Sejauh yang kita tahu, hanya gajah yang masih memakai tulang sesamoid untuk mendukung fungsi ini. Mamalia darat lain telah kehilangannya dan tak mengembangkan kaki besar berlemak atau fitur lainnya yang unik pada gajah," jelas Hutchinson seperti dilansir Daily Mail, Jumat (23/12/2011).
Istimewa... Empat Planet Hiasi Langit pada Malam Natal!
Desember 22, 2011
Natal menjadi momen bersejarah bagi umat Kristiani karena kedatangan Yesus Kristus, Sang Mesias. Namun, malam Natal pada Sabtu (24/12/2011) malam hingga Minggu (25/12/2011) dini hari nanti menjadi istimewa karena ada empat planet yang akan menghiasi langit.
Sekitar pukul 19.00 malam nanti, beberapa jam setelah Matahari tenggelam, Jupiter dan Venus akan menampakkan diri. Jupiter akan tampak di ketinggian langit dengan magnitud -2,48, sementara Venus akan muncul di langit bagian barat dengan magnitud - 3,87.
Untuk melihat dengan jelas kedua planet tersebut, ada baiknya Anda menggunakan teleskop dan mencari lokasi tepat, lapang, dan minim polusi cahaya. Planet akan tampak seperti titik cahaya. Berbeda dengan titik cahaya bintang yang berkedip-kedip, cahaya planet akan tampak stabil.
Venus kemudian akan menghilang dari pandangan sekitar pukul 20.30 WIB. Pada sekitar pukul 23.30, Jupiter yang sudah berada di langit bagian barat akan ditemani oleh Mars yang terbit di langit timur. "Si Planet Merah" itu akan tampak dengan magnitud 0,35 sehingga cukup terang untuk disaksikan.
Sekitar pukul 02.00, Mars sudah akan berada di ketinggian langit, yaitu antara arah timur dan utara. Jupiter sudah hilang dari pandangan mata. Sebagai penggantinya, Saturnus akan muncul di langit timur dengan magnitud 1,30.
Mungkin, bila diteropong memakai teleskop, cincin planet tersebut bisa disaksikan. Sebagai catatan, malam ini bukan kali pertama keempat planet itu terlihat.
Jupiter, misalnya, sempat tampak sangat terang pada purnamanya, 28 Oktober 2011 lalu. Saat itu, Jupiter mencapai jarak terdekat dengan Bumi, yakni 629 juta km, 300 juta km lebih dekat dari jarak terjauh yang bisa dicapai.
Mars sendiri sudah tampak sejak beberapa waktu lalu. Planet tersebut memang sedang bergerak mendekati Bumi.
Setiap harinya, planet yang diduga bisa mendukung kehidupan itu bergerak 1.370.000 km lebih dekat dengan Bumi. Pada 5 Maret 2012 nanti, Mars akan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi.
Namun, tentu ada syarat untuk bisa menyaksikan keempat planet tersebut pada malam Natal kali ini. Syarat utamanya adalah tak ada mendung dan hujan. Jadi, berdoa saja semoga langit pada malam Natal kali ini begitu cerah tanpa terganggu awan yang menghalangi pandangan.
Gelang Purba 9.500 Tahun Sehalus Lensa Teleskop
Desember 22, 2011
Sebuah gelang purba berusia 9.500 tahun pernah ditemukan di Asikli Höyük, Turki, pada tahun 1995. Gelang tersebut dibuat dalam masa kebudayaan neolitik dari bahan kaca vulkanik atau biasa disebut obsidian.
Peneliti dari Institut Français d'Etudes Anatoliennes di Istanbul dan Laboratoire de Tribologie et de Dynamiques des Systèmes mempelajari gelang tersebut serta melihat permukaan dan struktur topografi mikronya.
Hasil penelitian menunjukkan, gelang yang berukuran 10 sentimeter itu dibuat dan diasah dengan teknik yang sangat maju. Menurut para ilmuwan, teknik asahan gelang tersebut menyamai teknik asahan lensa teleskop saat ini.
Gelang purba dari zaman 7500 SM itu merupakan salah satu contoh tertua benda yang terbuat dari kaca vulkanik. Kerajinan kaca vulkanik memuncak pada milenium ke-6 SM atau ke-7 SM. Selain berupa gelang, kerajinan juga berupa cermin dan vas.
Studi ini dipublikasikan di Journal of Arachaelogical Science yang terbit pada Desember 2011. Masyarakat neolitik, kadang juga disebut masyarakat Zaman Batu Baru, memang dikenal sebagai petani yang juga berkemampuan membuat kerajinan.
Jumat, 16 Desember 2011
Ditemukan, Perhiasan Raja Bangsa Viking
Desember 16, 2011
Seorang pria asal Inggris, Darren Webster, menemukan sebuah kotak berisi sekitar 200 perhiasan perak. Diduga, artefak itu merupakan peninggalan Raja Bangsa Viking pada abad ke-10.
Perhiasan-perhiasan itu meliputi koin, gelang, dan perhiasan lain yang tergolong mewah pada zaman itu.
Proses penemuan benda-benda ini tidak disengaja. Webster yang merupakan penggemar metal detektor sedang berjalan-jalan. Dia kemudian berhenti di sebuah lapangan dekat Conforth, wilayah utara Inggris. Dia kemudian mencoba alat detektor logam yang dibawanya.
Tak disangka-sangka, alat detektornya itu menunjukkan adanya logam di bawah tanah. Alat itu menunjukkan ada logam yang tertanam pada kedalaman tiga kaki atau 0,9 meter di bawah tanah.
"Mesin mengatakan saya menemukan beberapa jenis perak," kata Webster sebagaimana dilansir foxnews. "Saya sempat sedikit kecewa, setelah saya hanya melihat pot. Lalu saya mengangkatnya, saat itulah potongan-potongan perak mulai berjatuhan."
Sebanyak 201 perak tersebut terdiri atas 27 koin, 10 gelang, dua cincin, sebuah rangkaian halus, dan 14 batangan. Benda-benda itu kemudian dipamerkan di Museum Inggris.
Benda-benda ini diperkirakan telah terpendam sejak 900 Masehi. Atau saat bangsa Viking terusir dari Dublin dan terlibat peperangan dengan Anglo-Saxon untuk mengontrol wilayah utara Inggris.
Pada koin-koin itu terdapat nama Harthacnut, salib, dan prasasti yang menunjukkan bahwa Bangsa Viking telah masuk Kristen. "Saya belum menemukan sesuatu yang besar sebelumnya, jadi ini benar-benar penemuan yang luar biasa," kata Webster sebagaimana dikutip metro.co.uk.
Sementara itu, kurator koin abad pertengahan, Dr Gareth Williams mengatakan ini merupakan penemuan pertama benda-benda Raja Viking sejak 1840.
"Ini mungkin dikubur dengan buru-buru untuk menyimpannya dengan aman. Kemudian pasti ada suatu alasan mengapa sang pemilik tidak mengambilnya kembali. Kemungkinan sang pemilik tewas dalam peperangan," kata William.
Perhiasan-perhiasan itu meliputi koin, gelang, dan perhiasan lain yang tergolong mewah pada zaman itu.
Proses penemuan benda-benda ini tidak disengaja. Webster yang merupakan penggemar metal detektor sedang berjalan-jalan. Dia kemudian berhenti di sebuah lapangan dekat Conforth, wilayah utara Inggris. Dia kemudian mencoba alat detektor logam yang dibawanya.
Tak disangka-sangka, alat detektornya itu menunjukkan adanya logam di bawah tanah. Alat itu menunjukkan ada logam yang tertanam pada kedalaman tiga kaki atau 0,9 meter di bawah tanah.
"Mesin mengatakan saya menemukan beberapa jenis perak," kata Webster sebagaimana dilansir foxnews. "Saya sempat sedikit kecewa, setelah saya hanya melihat pot. Lalu saya mengangkatnya, saat itulah potongan-potongan perak mulai berjatuhan."
Sebanyak 201 perak tersebut terdiri atas 27 koin, 10 gelang, dua cincin, sebuah rangkaian halus, dan 14 batangan. Benda-benda itu kemudian dipamerkan di Museum Inggris.
Benda-benda ini diperkirakan telah terpendam sejak 900 Masehi. Atau saat bangsa Viking terusir dari Dublin dan terlibat peperangan dengan Anglo-Saxon untuk mengontrol wilayah utara Inggris.
Pada koin-koin itu terdapat nama Harthacnut, salib, dan prasasti yang menunjukkan bahwa Bangsa Viking telah masuk Kristen. "Saya belum menemukan sesuatu yang besar sebelumnya, jadi ini benar-benar penemuan yang luar biasa," kata Webster sebagaimana dikutip metro.co.uk.
Sementara itu, kurator koin abad pertengahan, Dr Gareth Williams mengatakan ini merupakan penemuan pertama benda-benda Raja Viking sejak 1840.
"Ini mungkin dikubur dengan buru-buru untuk menyimpannya dengan aman. Kemudian pasti ada suatu alasan mengapa sang pemilik tidak mengambilnya kembali. Kemungkinan sang pemilik tewas dalam peperangan," kata William.
Komet Lovejoy Selamat dari Api Matahari
Desember 16, 2011
Lovejoy, sebuah komet yang belum lama ditemukan, ternyata selamat dari penerjunan bunuh diri melintasi atmosfer Matahari yang amat panas pagi tadi, Jumat (16/12/2011). Demikian menurut para ilmuwan NASA.
Komet Lovejoy menerobos korona Matahari sekitar pukul 7 pagi WIB, pada jarak 140.000 kilometer dari permukaan Matahari. Suhu di korona bisa mencapai 1,1 juta derajat Celsius, sehingga kebanyakan peneliti awalnya meyakini batu es pengembara itu bakal hancur lebur.
Tapi Lovejoy terbukti cukup kuat menghadapi panas. Sebuah video yang diambil oleh wahana Observatorium Dinamika Matahari (SDO) milik NASA menunjukkan objek es tersebut muncul dari balik Matahari setelah melintasinya dan melesat ke ruang angkasa.
"Berita gembira, Lovejoy hidup! Komet Lovejoy telah selamat dalam perjalanannya melintasi Matahari dan muncul kembali di sisi lain," begitu bunyi tweet seorang peneliti SDO.
SDO adalah salah satu dari banyak instrumen yang digunakan para ilmuwan untuk mengawasi Lovejoy dalam lawatannya ke Matahari. Para peneliti awalnya ingin merekam dan mempelajari kematian sebuah komet karena menabrak bintang, yakni Matahari.
"Ini kesempatan yang sangat langka untuk mengamati penguapan menyeluruh dari sebuah komet yang relatif besar, dan kami memiliki 18 instrumen terpasang pada lima satelit untuk menelitinya," ujar Karl Battams, seorang ilmuwan di Laboratorium Riset Angkatan Laut di Washington, di situs Sungrazing Komet, sebelum Lovejoy mendekati Matahari.
Battams mengelola situs yang dikhususkan untuk membahas komet Lovejoy. Komet itu sendiri ditemukan oleh dua wahana yang berbeda: Solar Terrestrial Relations Observatory NASA (STEREO) dan Solar and Heliospheric Observatory (SOHO), yang dioperasikan bersama oleh NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA).
Battams sendiri menyambut berita selamatnya Lovejoy dengan terkejut sekaligus senang. "Saya menduga ekor debunya akan bertahan hidup (walau hanya selama beberapa jam) sebelum memudar tapi bukan intinya!" ujarnya.
Lovejoy memiliki inti selebar sekitar 200 meter, dan masuk dalam kelas komet yang dikenal sebagai sungrazers Kreutz, atau komet-komet yang orbitnya sangat dekat dengan Matahari.
Semua komet sungrazers Kreutz diyakini sebagai sisa-sisa dari sebuah komet raksasa tunggal yang pecah beberapa abad lalu. Mereka dinamai menurut astronom Jerman abad ke-19 Heinrich Kreutz, yang pertama kali menunjukkan bahwa komet-komet tersebut memiliki "hubungan darah."
Banyak komet diketahui bunuh diri dengan menabrak Matahari, tapi umumnya mereka tidak menunjukkan tanda-tanda akan terjun ke sana. Itulah yang membuat para ilmuwan begitu bersemangat tentang Lovejoy, karena komet ini menunjukkan tanda hendak menerjang Matahari. Astronom amatir Australia Terry Lovejoy menemukan komet itu pada 27 November lalu, memberikan banyak waktu bagi peneliti untuk memetakan gerakannya.
Rabu, 14 Desember 2011
Sebuah Komet Mati Menabrak Matahari Besok Pagi
Desember 14, 2011
Sebuah komet seukuran Gelora Bung Karno akan menabrak Matahari, Jumat (16/12/2011) pagi besok. Komet tersebut bernama Lovejoy atau dalam astronomi juga dikenal dengan C/2011 W3.
Lovejoy dikatakan menabrak karena melintas di jarak yang sangat dekat dengan Matahari, hanya 131.000 kilometer. Pada jarak tersebut, Lovejoy sebenarnya sudah memasuki atmosfer Matahari.
Apa akibat dari tabrakan tersebut? Akankah kita kehilangan Matahari yang menjadi sumber kehidupan? Tidak juga. Lovejoy terlalu kecil untuk membunuh Matahari. Justru, Lovejoy-lah yang akan mati dalam tabrakan itu.
Bagaimana bisa? Panas Matahari akan melelehkan semua es di komet dan bahan lain yang membeku. Perbedaan paparan sinar Matahari di satu tempat dan yang lain menyebabkan pemuaian tidak seragam. Komet akan retak dan musnah dengan cepat besok.
Situs Space.com dalam publikasinya, Rabu (14/12/2011), menyatakan, tabrakan antara Lovejoy dan Matahari akan terjadi sekitar pukul 07.00, Jumat.
Astronom Ma'rufin Sudibyo mengatakan, komet akan lebih aktif ketika memasuki wilayah dekat Matahari. Es dan senyawa beku lain yang terdapat pada komet akan menguap membentuk gas.
Gas yang terbentuk akan mengalir keluar membentuk ekor dan atmosfer komet. Semburan gas akan membawa debu dan tanah liat komet, membentuk atmosfer dan ekor komet.
Saat mendekati Matahari, Lovejoy pun akan mengalami hal yang sama. Ketika di atmosfer, komet memantulkan sinar Matahari, maka di situlah keindahan bisa disaksikan.
"Bahkan, prediksi memperlihatkan komet ini berpotensi menjadi komet paling terang pada 2011, yang kecemerlangannya menyamai Planet Venus di kala senja atau fajar atau lebih," tutur Ma'rufin di akun Facebook-nya.
"Bahkan, tak menutup kemungkinan komet ini bakal seterang bulan purnama sehingga pada puncaknya, komet ini berpotensi menjadi benda langit paling terang relatif yang kedua di tata surya setelah Matahari," lanjutnya.
Meski terang, pengamatan komet ini takkan mudah dilakukan. Pertama karena halangan cahaya Matahari yang tak kalah terang. Kedua, diperlukan peralatan khusus untuk melihat jelas tanpa merusak pandangan.
Pengamatan dengan teropong memungkinkan untuk melihat bagaimana komet ini menabrak Matahari. Namun, jika pemakaiannya tak hati-hati akan berbahaya bagi mata. Sangat disarankan mengamati dengan yang sudah berpengalaman.
"Paling aman dalam situasi seperti ini, ya, blokirlah posisi Matahari dengan penutup tertentu, lantas amati dengan mata tanpa alat," urai Ma'rufin.
Yang paling mudah dan tak berbahaya adalah mengamati lewat internet. Cara ini memuaskan sebab saat ini ada satelit pemantau Matahari, contohnya Soho (Solar and Heliospheric Observatory).
Untuk melakukannya, bisa dibuka laman tentang Soho di website NASA. Komet telah muncul sejak 14 Desember 2011 pukul 15.30.
Komet Lovejoy ditemukan astronom asal Australia, Terry Lovejoy, pada 27 November 2011. Umur komet dihitung dari sejak tanggal penemuan sampai tanggal kematian sangat pendek, cuma 20 hari.
Lovejoy unik karena orbitnya yang ekstrem lonjong. Akibatnya, beda titik terdekat dan terjauhnya dengan Matahari sangat jauh. Titik terdekat ialah 0,83 juta km, titik terjauh 16,500 km, tiga kali lebih jauh daripada jarak Matahari-Pluto.
Keunikan lain, komposisi komet mirip batu apung, antara lain debu, es, tanah liat, dan senyawa mudah menguap, seperti CO2, metana, dan amoniak. "Jika kota meletakkan komet Lovejoy ini di samudra secara hati-hati, ia bakal mengapung!"
Tabrakan Lovejoy dengan Matahari takkan menimbulkan dampak besar baik bagi Matahari maupun Bumi. Ukuran Lovejoy terlalu kecil untuk menimbulkan dampak besar bagi Matahari.
Namun, jika diandaikan Lovejoy menumbuk Bumi, kerusakan besar akan terjadi. Bencana yang memusnahkan dinosaurus 65 juta tahun silam bisa terulang, menumpas mayoritas makhluk hidup yang ada.
Tabrakan komet dengan Matahari bukan sebuah peristiwa aneh, tetapi cukup jarang terjadi. Peristiwa ini dinanti tidak hanya oleh seorang amatir, tetapi juga astronom profesional.
Lovejoy dikatakan menabrak karena melintas di jarak yang sangat dekat dengan Matahari, hanya 131.000 kilometer. Pada jarak tersebut, Lovejoy sebenarnya sudah memasuki atmosfer Matahari.
Apa akibat dari tabrakan tersebut? Akankah kita kehilangan Matahari yang menjadi sumber kehidupan? Tidak juga. Lovejoy terlalu kecil untuk membunuh Matahari. Justru, Lovejoy-lah yang akan mati dalam tabrakan itu.
Bagaimana bisa? Panas Matahari akan melelehkan semua es di komet dan bahan lain yang membeku. Perbedaan paparan sinar Matahari di satu tempat dan yang lain menyebabkan pemuaian tidak seragam. Komet akan retak dan musnah dengan cepat besok.
Situs Space.com dalam publikasinya, Rabu (14/12/2011), menyatakan, tabrakan antara Lovejoy dan Matahari akan terjadi sekitar pukul 07.00, Jumat.
Astronom Ma'rufin Sudibyo mengatakan, komet akan lebih aktif ketika memasuki wilayah dekat Matahari. Es dan senyawa beku lain yang terdapat pada komet akan menguap membentuk gas.
Gas yang terbentuk akan mengalir keluar membentuk ekor dan atmosfer komet. Semburan gas akan membawa debu dan tanah liat komet, membentuk atmosfer dan ekor komet.
Saat mendekati Matahari, Lovejoy pun akan mengalami hal yang sama. Ketika di atmosfer, komet memantulkan sinar Matahari, maka di situlah keindahan bisa disaksikan.
"Bahkan, prediksi memperlihatkan komet ini berpotensi menjadi komet paling terang pada 2011, yang kecemerlangannya menyamai Planet Venus di kala senja atau fajar atau lebih," tutur Ma'rufin di akun Facebook-nya.
"Bahkan, tak menutup kemungkinan komet ini bakal seterang bulan purnama sehingga pada puncaknya, komet ini berpotensi menjadi benda langit paling terang relatif yang kedua di tata surya setelah Matahari," lanjutnya.
Meski terang, pengamatan komet ini takkan mudah dilakukan. Pertama karena halangan cahaya Matahari yang tak kalah terang. Kedua, diperlukan peralatan khusus untuk melihat jelas tanpa merusak pandangan.
Pengamatan dengan teropong memungkinkan untuk melihat bagaimana komet ini menabrak Matahari. Namun, jika pemakaiannya tak hati-hati akan berbahaya bagi mata. Sangat disarankan mengamati dengan yang sudah berpengalaman.
"Paling aman dalam situasi seperti ini, ya, blokirlah posisi Matahari dengan penutup tertentu, lantas amati dengan mata tanpa alat," urai Ma'rufin.
Yang paling mudah dan tak berbahaya adalah mengamati lewat internet. Cara ini memuaskan sebab saat ini ada satelit pemantau Matahari, contohnya Soho (Solar and Heliospheric Observatory).
Untuk melakukannya, bisa dibuka laman tentang Soho di website NASA. Komet telah muncul sejak 14 Desember 2011 pukul 15.30.
Komet Lovejoy ditemukan astronom asal Australia, Terry Lovejoy, pada 27 November 2011. Umur komet dihitung dari sejak tanggal penemuan sampai tanggal kematian sangat pendek, cuma 20 hari.
Lovejoy unik karena orbitnya yang ekstrem lonjong. Akibatnya, beda titik terdekat dan terjauhnya dengan Matahari sangat jauh. Titik terdekat ialah 0,83 juta km, titik terjauh 16,500 km, tiga kali lebih jauh daripada jarak Matahari-Pluto.
Keunikan lain, komposisi komet mirip batu apung, antara lain debu, es, tanah liat, dan senyawa mudah menguap, seperti CO2, metana, dan amoniak. "Jika kota meletakkan komet Lovejoy ini di samudra secara hati-hati, ia bakal mengapung!"
Tabrakan Lovejoy dengan Matahari takkan menimbulkan dampak besar baik bagi Matahari maupun Bumi. Ukuran Lovejoy terlalu kecil untuk menimbulkan dampak besar bagi Matahari.
Namun, jika diandaikan Lovejoy menumbuk Bumi, kerusakan besar akan terjadi. Bencana yang memusnahkan dinosaurus 65 juta tahun silam bisa terulang, menumpas mayoritas makhluk hidup yang ada.
Tabrakan komet dengan Matahari bukan sebuah peristiwa aneh, tetapi cukup jarang terjadi. Peristiwa ini dinanti tidak hanya oleh seorang amatir, tetapi juga astronom profesional.
Memprediksi Kapan Saatnya Bintang Mati
Desember 14, 2011
Pengamatan selama tiga tahun terhadap sebuah galaksi bernama Whirlpool berujung pada penemuan mengejutkan. Bahwa sebuah bintang bisa diprediksi kapan akan menemui 'ajalnya'.
Hal ini ditemukan oleh sekelompok ilmuwan setelah mengobservasi salah satu bintang yang mengeluarkan cahaya berkelap-kelip sebelum akhirnya mengeluarkan ledakan super (supernova). Penelitian selama tiga tahun ini dilakukan oleh ilmuwan dari Ohio State University dan diterbitkan di Astrophysical Journal.
"Tujuan utama kami adalah mengetahui perilaku tertentu yang bisa membantu mengenali sebuah bintang sebelum akhirnya mereka meledak," demikian ujar profesor astronomi di Ohio State Univerity, Christopher Kochanek, Kamis (1/12). "Saat ini semuanya masih tahap spekulasi, tapi setidaknya kini kita tahu kalau hal itu memungkinkan."
Namun, ditambahkan oleh peneliti bernama Dorota Szczygiel, jika hal ini tak lepas dari faktor keberuntungan. Sebab peluang untuk bisa melihat bintang mati saat diobservasi sangatlah kecil.
Saat ini Szczygiel dan timnya tengah meneliti seluruh bintang di 25 galaksi berbeda."Jadi jika salah satunya dalam kondisi supernova, maka kita sudah memiliki data." (Sumber: Daily Telegraph)
Hal ini ditemukan oleh sekelompok ilmuwan setelah mengobservasi salah satu bintang yang mengeluarkan cahaya berkelap-kelip sebelum akhirnya mengeluarkan ledakan super (supernova). Penelitian selama tiga tahun ini dilakukan oleh ilmuwan dari Ohio State University dan diterbitkan di Astrophysical Journal.
"Tujuan utama kami adalah mengetahui perilaku tertentu yang bisa membantu mengenali sebuah bintang sebelum akhirnya mereka meledak," demikian ujar profesor astronomi di Ohio State Univerity, Christopher Kochanek, Kamis (1/12). "Saat ini semuanya masih tahap spekulasi, tapi setidaknya kini kita tahu kalau hal itu memungkinkan."
Namun, ditambahkan oleh peneliti bernama Dorota Szczygiel, jika hal ini tak lepas dari faktor keberuntungan. Sebab peluang untuk bisa melihat bintang mati saat diobservasi sangatlah kecil.
Saat ini Szczygiel dan timnya tengah meneliti seluruh bintang di 25 galaksi berbeda."Jadi jika salah satunya dalam kondisi supernova, maka kita sudah memiliki data." (Sumber: Daily Telegraph)
NASA Temukan Jejak Mineral di Mars
Desember 14, 2011
Ekspedisi Mars NASA lewat robot Mars Exploration Rover Opportunity menunjukkan bukti adanya deposit mineral. Penemuan baru ini dipresentasikan di konferensi American Geophysical Union, di San Fransisco (7/12).
Mineral yang diduga sebagai gipsum itu tersimpan dalam air. Aliran mineral berukuran sepanjang kira-kira 45 sentimeter, memiliki lebar yang kurang lebih seperti lebar ibu jari manusia (1-2 sentimeter).
Benton Clark, salah satu tim ilmuwan dari Space Science Institute di Boulder-Colorado mengutarakan, hampir pasti mineral tersebut adalah gipsum. "Kalau tidak, sejenis ikatan kalsium sulfat lainnya," katanya.
Menurut hasil analisis sejauh ini, endapan mineral berupa kalsium sulfat ini kemungkinan terbentuk atas kalsium yang dilarutkan oleh air dari batu-batuan vulkanik, lalu bereaksi dengan sulfur yang berasal dari gas vulkanik.
Bagaimanapun, penemuan mineral ini akan dengan signifikan dapat membantu menjelaskan atau mengembangkan penelitian perihal sejarah lingkungan lembab Planet Mars.
Opportunity yang bersama kembarannya, Spirit, mendarat di Mars pada bulan Januari 2004 dan telah menyelesaikan misi tiga bulan pertama di Mars pada April 2004. Kedua Mars rover tersebut menemukan bukti bahwa Mars dulu adalah planet yang lebih hangat dan basah ketimbang hari ini. (Sumber: Science Daily)
Planet Mars Bisa Ditinggali Makhluk Hidup
Desember 14, 2011
Tersedianya air dan suhu yang cukup hangat di kedalaman tertentu membuat sekelompok peneliti dari Australian National University menyimpulkan jika Planet Mars bisa ditinggali makhluk hidup. Tim peneliti yang dipimpin Charley Lineweaver ini membandingkan model suhu dan kondisi tekanan di Bumi dengan di Mars.
Dari hasil penelitian, disebutkan jika hanya satu persen volume bumi -dari inti hingga ke atmosfir tertinggi- yang bisa ditinggali makhluk hidup. Sedangkan model Planet Mars yang diteliti Lineweaver dkk menyebut jika ada tiga persen lokasi yang bisa ditinggali dengan mayoritas lokasinya di bawah tanah.
"Apa yang kami lakukan hanya mengambil dan mengumpulkan sebagian besar informasi yang ada. Lalu kami menanyakan apakah tampilan besar ini sesuai dengan adanya kehidupan di Mars," ujar Lineweaver, Senin (12/12). "Dan jawabannya, 'iya'. Ada wilayah luas di Mars yang cocok dengan kehidupan."
Penelitian sebelumnya menyebut jika ada air beku yang ditemukan di Kutub Mars. Penelitian lain dari ANU juga menyebut berapa banyak jumlah air yang bisa ditinggali oleh mikroba layaknya mikroba di Bumi.
Namun, suhu permukaan Mars yang mencapai minus 63 derajat Celsius membuat air sulit hadir. Tekanan udara juga membuat air akan langsung menguap begitu mencapai permukaan. Itulah yang membuat Lineweaver yakin jika air bisa hadir di bawah tanah permukaan Mars.
Di sini, kondisi tanah dan tekanan dianggap ideal untuk munculnya air. Suhu yang cukup hangat juga memungkinkan untuk bakteria dan mikro organisme kecil lain untuk bisa hidup. "Ini relevan jika Anda tertarik dengan asal mula kehidupan dan bagaimana sebuah kehidupan dimulai di planet lain," ujar Lineweaver. (Sumber: The Daily Telegraph)
Dari hasil penelitian, disebutkan jika hanya satu persen volume bumi -dari inti hingga ke atmosfir tertinggi- yang bisa ditinggali makhluk hidup. Sedangkan model Planet Mars yang diteliti Lineweaver dkk menyebut jika ada tiga persen lokasi yang bisa ditinggali dengan mayoritas lokasinya di bawah tanah.
"Apa yang kami lakukan hanya mengambil dan mengumpulkan sebagian besar informasi yang ada. Lalu kami menanyakan apakah tampilan besar ini sesuai dengan adanya kehidupan di Mars," ujar Lineweaver, Senin (12/12). "Dan jawabannya, 'iya'. Ada wilayah luas di Mars yang cocok dengan kehidupan."
Penelitian sebelumnya menyebut jika ada air beku yang ditemukan di Kutub Mars. Penelitian lain dari ANU juga menyebut berapa banyak jumlah air yang bisa ditinggali oleh mikroba layaknya mikroba di Bumi.
Namun, suhu permukaan Mars yang mencapai minus 63 derajat Celsius membuat air sulit hadir. Tekanan udara juga membuat air akan langsung menguap begitu mencapai permukaan. Itulah yang membuat Lineweaver yakin jika air bisa hadir di bawah tanah permukaan Mars.
Di sini, kondisi tanah dan tekanan dianggap ideal untuk munculnya air. Suhu yang cukup hangat juga memungkinkan untuk bakteria dan mikro organisme kecil lain untuk bisa hidup. "Ini relevan jika Anda tertarik dengan asal mula kehidupan dan bagaimana sebuah kehidupan dimulai di planet lain," ujar Lineweaver. (Sumber: The Daily Telegraph)
Kamis, 01 Desember 2011
Penelitian Rp52,6 Miliar Untuk Mengetahui Nasib Budak
Desember 01, 2011

Dua Universitas di bristol, Inggris, melakukan kerjasama dalam badan baru bernama EUROTAST. Tujuannya untuk membuka jalan bagi para peneliti muda agar bisa menelaah lebih jauh salah satu masa terkelam dalam kehidupan manusia: perdagangan budak trans atlantik.
Proyek EUROTAST ini akan menyokong 15 peneliti muda dalan penelitian berdana 4,3 juta Euro atau setara dengan Rp52,6 miliar. Penelitian ini juga akan melibatkan 10 institusi rekanan di tujuh negara Eropa.
Peneliti yang direkrut berasal dari beragam disiplin ilmu, di antaranya sejarah, arkeologi, genetika, dan antropologi sosial. Dua dari ahli yang dilibatkan adalah Dr Kate Robson Brown dan Dr Alista Pike.
Keduanya akan menggunakan teknik osteoarkeologi -metode yang menggunakan jasad hewan atau manusia dari situs arkeologi yang ditemukan- serta analisa isotop. Dengan cara ini diharapkan nantinya bisa diketahui dari mana para budak ini berasal. Sekaligus mengetahui kualitas hidup dan efek dari perbudakan itu sendiri.
Proyek ini nantinya juga bisa membedakan para budak berdasarkan usia, jenis kelamin, dan trauma fisik yang mereka terima. Trauma ini bisa menjadi indikasi mengenai siksaan, malnutrisi, atau pun penyakit yang dialami para budak.
(Sumber: Heritage Daily)
Proyek EUROTAST ini akan menyokong 15 peneliti muda dalan penelitian berdana 4,3 juta Euro atau setara dengan Rp52,6 miliar. Penelitian ini juga akan melibatkan 10 institusi rekanan di tujuh negara Eropa.
Peneliti yang direkrut berasal dari beragam disiplin ilmu, di antaranya sejarah, arkeologi, genetika, dan antropologi sosial. Dua dari ahli yang dilibatkan adalah Dr Kate Robson Brown dan Dr Alista Pike.
Keduanya akan menggunakan teknik osteoarkeologi -metode yang menggunakan jasad hewan atau manusia dari situs arkeologi yang ditemukan- serta analisa isotop. Dengan cara ini diharapkan nantinya bisa diketahui dari mana para budak ini berasal. Sekaligus mengetahui kualitas hidup dan efek dari perbudakan itu sendiri.
Proyek ini nantinya juga bisa membedakan para budak berdasarkan usia, jenis kelamin, dan trauma fisik yang mereka terima. Trauma ini bisa menjadi indikasi mengenai siksaan, malnutrisi, atau pun penyakit yang dialami para budak.
(Sumber: Heritage Daily)
Purwarupa Jantung Tanpa Detak Diperkenalkan
Desember 01, 2011
Purwarupa jantung tanpa detak pertama digerakkan oleh baterai eksternal dan komputer.
Bagaimana mungkin seorang pria dari Texas, yang diberi tahu bahwa waktu hidupnya tinggal 12 jam lagi akibat amiloidosis jantung, bisa bertahan hidup selama musim semi ini tanpa detak jantung sekali pun?
Jawabannya digambarkan pada foto di atas. Masih dalam pengembangan oleh Billy Cohn dan Bud Frazier di Texas Heart Institute, “Jantung tak berdetak” ini menggunakan dua rotor putar yang mengedarkan darah tanpa henti. Dengan hanya sedikit bagian yang bergerak itu berarti jantung buatan tersebut tak akan aus seperti implan tradisional yang lebih besar, yang harus berdenyut 100.000 kali sehari. Untuk uji coba terhadap manusia, ia menggantinya dengan alat yang telah disetujui oleh badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat, FDA.
Cohn berkata, 42 tahun setelah implan jantung buatan pertama, maka sudah saatnya untuk mencari alternatif lain selain biomimikri. Sayap yang mengepak tak dapat membantu manusia untuk terbang, jadi mengapa detak jantung buatan harus sama seperti aslinya? “Alam,” ia menambahkan, “melakukan yang terbaik sebisanya.” —Jeremy Berlin
Prasasti Maya Bukan Petunjuk Kiamat
Desember 01, 2011
Beberapa waktu lalu, National Institute of Anthropology and History di Meksiko mengumumkan penemuan Prasasti Comalcalco. Prasasti itu memiliki kalender lingkaran, kombinasi posisi hari dan bulan yang berulang tiap 52 tahun. Tanggal yang tertera pada prasasti, diduga 21 Desember 2012, terkait dengan akhir Baktun (periode tiap 394 tahun) ke-13. Angka 13 dianggap sebagai angka keramat dalam kebudayaan Maya.
Beberapa kalangan pun berspekulasi bahwa prasasti itu adalah petunjuk kiamat 2012. Namun, beberapa kalangan lain mengatakan bahwa prasasti tersebut bisa saja merujuk pada kejadian pada masa lalu atau sekadar pergantian era. Prasasti lain yang pernah diduga merujuk pada kiamat 2012 adalah Prasasti Tortuguero.
Menanggapi dugaan tersebut, ilmuwan Jerman, Sven Gronemeyer, mengatakan bahwa Prasasti Comalcalco bukan petunjuk kiamat dalam waktu dekat. Ia mempresentasikan interpretasi teks pada Prasasti Comalcalco pada pertemuan di situs arkeologi Palenque, Chiapas, selatan Meksiko. Interpretasi tersebut menjadi yang pertama untuk Prasasti Comalcalco.
Gronemeyer mengatakan, tanggal pada Prasasti Comalcalco merujuk pada kembalinya Bolon Yokte, dewa perang dan penciptaan, pada akhir Baktun ke-13. Teks yang diukir 1300 tahun lalu di prasasti itu juga merujuk pada akhir siklus ke-5.125 dari kalender panjang Maya yang dimulai sejak 3113 Sebelum Masehi. Teks pada prasasti itu merupakan ramalan penguasa Maya, Bahlam Ajaw.
"Bagi elite di Tortuguero, sangat jelas bahwa mereka harus mempersiapkan tanah untuk kembalinya dewa dan Bahlam Ajaw akan menjadi orang yang bertanggung jawab memimpin upacara penyambutan," kata Gronemeyer seperti dikuti The Guardian, Kamis (1/12/2011).
Lebih lanjut, Gronemeyer yang mengajar di La Trobe University, Australia, menjelaskan, "Tanggal pada prasasti memiliki nilai simbolis sebab merupakan refleksi dari hari penciptaan. Tanggal itu adalah waktu memberikan persembahan untuk dewa, bukan menjadi akhir dari kemanusiaan."
Suku Maya sendiri tidak memiliki pandangan tentang akhir dunia seperti umumnya diyakini oleh manusia zaman sekarang. Maya melihat bahwa dunia merupakan sebuah siklus, di mana satu siklus bisa berakhir dan bermula ke siklus berikutnya.
Beberapa kalangan pun berspekulasi bahwa prasasti itu adalah petunjuk kiamat 2012. Namun, beberapa kalangan lain mengatakan bahwa prasasti tersebut bisa saja merujuk pada kejadian pada masa lalu atau sekadar pergantian era. Prasasti lain yang pernah diduga merujuk pada kiamat 2012 adalah Prasasti Tortuguero.
Menanggapi dugaan tersebut, ilmuwan Jerman, Sven Gronemeyer, mengatakan bahwa Prasasti Comalcalco bukan petunjuk kiamat dalam waktu dekat. Ia mempresentasikan interpretasi teks pada Prasasti Comalcalco pada pertemuan di situs arkeologi Palenque, Chiapas, selatan Meksiko. Interpretasi tersebut menjadi yang pertama untuk Prasasti Comalcalco.
Gronemeyer mengatakan, tanggal pada Prasasti Comalcalco merujuk pada kembalinya Bolon Yokte, dewa perang dan penciptaan, pada akhir Baktun ke-13. Teks yang diukir 1300 tahun lalu di prasasti itu juga merujuk pada akhir siklus ke-5.125 dari kalender panjang Maya yang dimulai sejak 3113 Sebelum Masehi. Teks pada prasasti itu merupakan ramalan penguasa Maya, Bahlam Ajaw.
"Bagi elite di Tortuguero, sangat jelas bahwa mereka harus mempersiapkan tanah untuk kembalinya dewa dan Bahlam Ajaw akan menjadi orang yang bertanggung jawab memimpin upacara penyambutan," kata Gronemeyer seperti dikuti The Guardian, Kamis (1/12/2011).
Lebih lanjut, Gronemeyer yang mengajar di La Trobe University, Australia, menjelaskan, "Tanggal pada prasasti memiliki nilai simbolis sebab merupakan refleksi dari hari penciptaan. Tanggal itu adalah waktu memberikan persembahan untuk dewa, bukan menjadi akhir dari kemanusiaan."
Suku Maya sendiri tidak memiliki pandangan tentang akhir dunia seperti umumnya diyakini oleh manusia zaman sekarang. Maya melihat bahwa dunia merupakan sebuah siklus, di mana satu siklus bisa berakhir dan bermula ke siklus berikutnya.
Langganan:
Postingan (Atom)