Selama  bertahun-tahun banyak yang percaya jika bangsa Inca  menyembunyikan  sejumlah harta mereka di suatu tempat, namun setelah  sekian lama tidak  juga ditemukan, harta karun ini hanya dianggap sebagai  mitos, benarkah  demikian?
Ada  banyak kisah mengenai harta karun  bangsa Inca, bahkan mitos mengenai  kota Inca yang penuh dengan emas,  perak, dan batu berharga lainnya  begitu terkenal di kalangan pemburu  harta.
Selain  pemburu harta karun, banyak mahasiswa yang tertarik  juga untuk  menemukan tempat tersembunyi bangsa Inca ini karena mereka  mendengar  kabar bahwa penguasa Inca terakhir menyembunyikan harta di  suatu tempat  di Peru.
Sayangnya,  sampai saat ini, tempat itu  belum pernah ditemukan, namun tidak ada  yang menyangkal juga jika kisah  mengenai harta karun tersebut adalah  mitos, mengapa? 
Suku  Inca  hidup di daerah pegunungan yang sangat buruk untuk pertanian.  Untuk  mengatasi hal ini, biasanya bangsa Inca membuat lahan khusus di  daerah  lereng yang curam untuk menanam tanaman pokok mereka. 
Mereka   juga membuat sistem irigasi, sehingga tanaman mereka bisa bertahan.   Berbeda dengan bangsa Maya dan Aztec, tanaman pokok bangsa Inca adalah   kentang dan quinoa. Bangsa Inca juga merupakan bangsa pertama yang   menanam dan memanen kentang.
Kedatangan Spanyol Di Peru 1526
  Fransisco Pizzaro
Pada   tahun 1526, bangsa Spanyol yang dipimpin oleh Fransisco Pizzaro mulai   masuk ke wilayah Inca setelah menjelajahi lautan dari Panama. 
Setelah   sampai di wilayah Peru, mereka tahu jika daratan itu mengandung  potensi  dan kekayaan yang besar. Pada saat itu, Inca merupakan kerajaan  yang  kuat di tanah Amerika, namun hingga tahun 1527, kerajaan mereka  dilanda  wabah mematikan. 
Wabah  tersebut turut merenggut nyawa sang  kaisar, Huayna Capac Inca dan  penasehatnya, Nunan Cuyachi. Keadaan ini  diperparah dengan perebutan  kekuasaan antara Huascar dan Atahualpa yang  tak lain adalah putra  mahkota Huayna. 
Akhirnya  Huascar menjadi  penguasa Inca dan Atahualpa mengambil alih komando  pasukan kerajaan.  Kedua kakak beradik ini terus berusaha untuk merebut  kekuasaan yang  dimiliki saudaranya.
Huayna Capac 
Meskipun   keadaan Inca telah melemah, Pizzaro tidak langsung melakukan agresi   militer karena wabah yang masih melanda negeri itu, Pizzaro memutuskan   untuk kembali ke Spanyol lagi. 
Pada tahun 1532, Pizzaro bersama pasukannya telah menerima perintah dari Spanyol untuk menguasai wilayah Inca. 
Saat mereka tiba di wiayah Inca, perang saudara tengah terjadi antara pasukan Huascar dengan pasukan Atahualpa. 
Perang   saudara dan wabah cacar yang melanda negeri itu telah membuat kerajaan   Inca lemah, sehingga Pizzaro dapat menyusun rencana agresinya dengan   lebih mudah.
Tak  lama kemudian, Pizzaro berhasil menangkap  Atahualpa, namun Atahualpa  merencanakan sesuatu agar ia bisa bebas.  Untuk tujuannya ini, Atahualpa  menjanjikan kekayaan yang berlimpah untuk  Pizzaro, dan ia benar-benar  melakukannya. 
Ia  mengisi sebuah  ruangan dengan emas, perhiasan, berlian, keramik, dan  barang-barang  berharga lainnya, ia juga mengisi satu ruangan khusus  dengan perhiasan  dari perak. 
Pizzaro  menerimanya, namun ia merencanakan sebuah  skenario untuk Atahualpa. Ia  menuduh Atahualpa telah merencanakan  pembunuhan terhadap dirinya, dan  untuk alasan itu, Atahualpa akhirnya  dibunuh. 
Lalu,  bagaimana dengan nasib Huascar? Pizzaro berhasil  mempengaruhi saudara  Huascar yang bernama Manco untuk membunuh Huascar  agar ia bisa menjadi  penguasa Inca.
Kerajaan  Inca yang telah  runtuh membuat Manco berubah pikiran dan merencanakan  balas dendam  kepada para penjajah dari Spanyol itu. 
Dengan  kecerdasannya, ia  mengatur rencana dan menjanjikan sebuah patung emas  kepada Pizzaro jika  ia mengijinkannya untuk pergi ke lembah Yucay,  padahal saat itu Manco  tengah ditahan oleh Pizzaro. 
Karena  tergiur oleh patung emas  itu, Manco akhirnya dilepaskan. Beberapa hari  kemudian, Manco berhasil  mengumpulkan 100.000 pasukan dan langsung  menyerang pasukan Spanyol. 
Tak berapa lama kemudian, ia dan pasukannya berhasil mengusir para penjajah tersebut dari tanah Inca.

Namun   kejayaan Manco tidak bertahan lama sampai akhirnya Spanyol mengirimkan   lebih banyak pasukan dan berhasil menaklukkan Inca sepenuhnya. 
Spanyol   memang mendapatkan banyak perhiasan dan barang berharga lainnya dari   bangsa Inca, namun mereka yakin jika bangsa Inca masih memiliki kekayaan   yang jauh lebih besar dari yang mereka temukan di kerajaan itu.
Nah,   sekarang yang menjadi pertanyaan adalah apa motif dari pemburu harta   karun yang mempercayai adanya harta karun bangsa Inca ini?
Bangsa   Spanyol adalah bangsa pertama yang memperoleh emas, berlian, dan  barang  berharga lainnya dari bangsa Inca, namun mereka memperolehnya  dengan  cara merampas, merampok, dan menjajah negeri Inca. 
Pizzaro  tahu  jika peradaban Inca telah ada puluhan hingga ratusan tahun  sebelum  invasi mereka ke Peru. Jadi, tidak ada alasan bagi bangsa Inca  untuk  menyembunyikan harta yang telah mereka kumpulkan sejak ratusan  tahun  yang lalu.
Peru  dikenal sebagai wilayah yang memiliki banyak  tambang emas dan perak,  bahkan masih beroperasi hingga saat ini, hal ini  menunjukkan bahwa  dahulu kala wilayah ini memang kaya akan emas dan  perak, sehingga tidak  perlu diragukan lagi mengapa bangsa Inca memiliki  artifak yang  sebagian besar terbuat dari logam mulia.
Sampai  saat  ini, lebih dari 5.000 artifak bangsa Inca telah ditemukan dan  menjadi  rebutan antara pemerintah Peru dengan pihak Universitas Yale  yang telah  menemukan artifak tersebut, walaupun sebagian besar dari  artifak  tersebut terbuat dari perunggu, keramik, atau batu.
Namun,  tidak  sedikit juga artifak yang terbuat dari emas dan batu berharga  ditemukan,  dan nilainya saat ini diperkirakan mencapai jutaan Dollar.
Kota   El Dorado yang legendaris itu juga diduga sebagai salah satu tempat   harta karun bangsa Inca disimpan, namun kota yang tersembunyi itu belum   ditemukan hingga hari ini. 
Selain  El Dorado, ada lagi sebuah  tempat tersembunyi yang diduga menjadi  tempat disimpannya harta karun  bangsa Inca, yaitu kota Paititi. Paititi  merupakan sebuah kota  tersembunyi bangsa Inca, konon tidak semua  bangsa Inca yang  mengetahuinya.
Pintu Menuju Harta Karun Inca
Masalahnya   adalah dimana pintu masuk menuju kota yang hilang itu? Para mahasiswa   dan pemburu harta karun dibuat bingung dengan keberadaan pintu masuk  ini  karena tidak ada petunjuk sama sekali.
Namun,  pada tahun 1909,  seorang mahasiswa, pemburu harta karun, dan seorang  petualang, Hiram  Bingham menemukan reruntuhan kuno di wilayah  Choqquequirau. 
Dia   menemukan reruntuhan kuno itu tersembunyi di hutan dekat wilayah   Choqquequirau, namun setelah ia menjelajahi tempat itu, ia tidak yakin   jika reruntuhan itu adalah pintu masuk menuju kota yang hilang.
 Hiram Bingham 
Meskipun   gagal pada temuan pertama, ia tidak menyerah dan mengulang lagi   pencariannya. Ketika dalam perjalanan, ia bertemu dengan seorang Indian   bernama Melchor Anteaga. 
Melchor menceritakan sebuah rahasia kepada Bingham, tentang sebuah reruntuhan kuno yang terletak 2.000 kaki diatas Urubamba. 
Melchor   bahkan memandu Bingham untuk sampai ke tempat itu. Sesampainya disana,   ia melihat sebuah reruntuhan kuno dengan arsitektur yang indah, namun  ia  ragu jika reruntuhan itu adalah Vilcambamba, kota yang diduga  menjadi  pintu masuk menuju kota yang hilang.

Bingham   juga dikenal sebagai penemu kota Macchu Pichu yang terkenal itu, dan   berkat dia, kota yang terlupakan itu kini bisa dikenal oleh dunia. 
Oh   ya, tokoh Indiana Jones konon terinspirasi dari Bingham, bedanya   Bingham bukanlah seorang arkeolog, namun ia suka berpetualang dan   menjelajahi hutan.
Ok, Setelah penemuan reruntuhan kuno itu, kabar mengenai kota Vilcambamba mulai hilang dan dilupakan sampai pada tahun 1964. 
Pada   tahun itu, sekelompok petani yang hendak membuka lahan di sebuah  hutan,  menemukan reruntuhan kuno lainnya, dan mereka memberi nama  tempat itu  dengan sebutan Gran Pajaten. 
Reruntuhan ini terletak di sebuah lahan yang cukup luas, karena setelah diteliti, ditemukan 3.000 bangunan. 
Arsitekturnya   pun cukup unik, karena terletak di ketinggian 9.500 kaki diatas   permukaan laut dan semua reruntuhan dihubungkan dengan sebuah jalan. Di   beberapa wilayah di reruntuhan ini, jalan tersebut dibuat lebih lebar   dan berakhir ke dalam hutan.
Sebagian Harta Karun Suku Indian Inca 
Pihak   Amerika tertarik untuk meneliti tempat ini, dan puncaknya pada tahun   1965, Ekspedisi yang dipimpin oleh Jenderal Savoy menemukan sebuah kota   yang hilang lainnya. 
Kota ini luasnya mencapai 1 mil persegi, dan di pintu masuknya terdapat susunan batu dengan bentuk khas bangsa Inca. 
Sayangnya,   Jendral Savoy tidak menemukan petunjuk apapun mengenai kota  Vilcambamba  yang diduga kuat sebagai pintu masuk menuju kota El Dorado  atau kota  Paititi. 
Dengan  berakhirnya ekspedisi Jendral Savoy, keberadaan  kota El Dorado,  Paititi, Vilcambamba, dan Harta Karun bangsa Inca masih  menjadi  misteri.
Well,  kisah diatas memang terdengar seperti  kisah dalam film National  Treasure, Tomb Raider, atau Indiana Jones,  namun tidak dapat dipungkiri  lagi, legenda mengenai kota emas El  Doarado, kota Paititi, dan harta  karun bangsa Inca begitu menarik bagi  pemburu harta karun.
Dan mungkin saja suatu saat nanti harta karun bangsa Inca benar-benar ditemukan dan menjadi National Treasure pertama.
sumber