Rabu, 05 Oktober 2011

Penyelamatan Iguana Langka Semakin Sukses


Sebuah upaya untuk menyelamatkan iguana biru Grand Cayman atau Cyclura lewisi yang terancam punah semakin sukses dilakukan di kebun binatang San Diego, Amerika Serikat, ketika 9 ekor anak iguana itu berhasil ditetaskan. Sebagai gambaran, dalam setahun, umumnya kebun binatang San Diego yang menjadi salah satu bagian dari kampanye internasional menyelamatkan iguana hanya mendapatkan tambahan tiga sampai empat ekor anak iguana per tahun.
Jeff Lemm, herpetolog dari Applied Animal Ecology Division, San Diego Zoo Institute for Conservation, menyebutkan, keberhasilan ini berkat kemampuan dua ekor iguana betina muda di kebun binatang itu yang sebelumnya tidak pernah menghasilkan telur yang subur. "Kali ini, kami memperbaiki kondisi sarang mereka," kata Lemm. "Dan, ternyata cara ini berhasil untuk mereka," ucapnya.
Demi memotivasi iguana betina untuk menyarangkan telurnya setelah ia kawin dengan iguana jantan di kebun binatang tersebut, Lemm menggunakan pangkal pohon berlubang, mengisinya dengan tanah yang lembut dan hangat, kemudian memancarkan sinar hangat ke arahnya. "Iguana betina itu kemudian membenamkan dan menempatkan sejumlah telur di sana," ucapnya.
"Saat melihat telur itu, kami berkata, mudah-mudahan telur ini subur dan berhasil menetas," kata Lemm. "Dan, ketika ternyata ia menetas, sangat luar biasa. Kami sangat gembira melihatnya," ucapnya. Saat itu ada dua telur subur yang dierami dan menetaskan dua ekor anak iguana. Dengan tambahan 7 ekor anak iguana yang dihasilkan oleh betina yang lebih dewasa, tahun ini merupakan tahun yang sangat luar biasa bagi para iguana di kebun binatang tersebut.
Dengan berhasilnya menambah iguana terancam punah tersebut tahun ini, Lemm memperkirakan jumlah populasi iguana di kebun binatang tersebut tahun depan akan lebih besar karena iguana betina muda tersebut akan semakin dewasa. "Tahun depan, kami memperkirakan bahwa mereka akan menetaskan lebih banyak telur," kata Lemm. "Meski begitu, reptil adalah hewan yang tidak bisa ditebak," ucapnya.

Sumber :
(National Geographic Indonesia/Abiyu Pradipa
National Geographic Indonesia
,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar