Astronom berhasil menangkap citra Nebula Telur Mata Sapi di kedalaman  angkasa dengan Very Large Telescope di Paranal Observatory, Chile.  Dalam citra yang ditangkap, nebula tersebut tampak terdiri dari bintang  langka disebut "yellow hypergiant" yang tampak bagai kuning telur dan material di sekelilingnya yang tampak seperti putih telur.
Yellow hypergiant atau  sekiranya bisa disebut "si kuning raksasa" yang ditemukan adalah  bintang yang sejatinya bernama IRAS 17163-3907. Bintang ini terletak di  jarak 13.000 tahun cahaya dari Bumi. Meski begitu jauh, bintang ini  merupakan yellow hypergiant yang terdekat yang pernah ditemukan sepanjang sejarah.
IRAS  17163-3907 adalah bintang yang ukurannya sangat massif, mencapai 1000  kali ukuran Matahari. Jika terletak di tata surya, maka Bumi akan ada di  dalam bintang ini dan Jupiter akan ada di permukaannya. Material nebula  akan menelan seluruh planet di Tata Surya, planet kerdil serta  komet-komet yang mengorbit di jarak lebih jauh dari Neptunus.
Observasi  terbaru juga menunjukkan bahwa Nebula Telur Mata Sapi ini bersinar  terang kira-kira mencapai 500.000 kali lebih terang dari Matahari.  "Objek ini bersinar sangat terang. Namun yang mengejutkan, belum ada  yang mengidentifikasi sebagai yellow hypergiant sebelumnya," kata Eric Lagadec, astronom ESO.
Citra  Nebula Telur Mata Sapi ini dipublikasikan setelah ESO sebelumnya juga  merilis citra Nebula Ayam Berlari. Nebula terakhir dinamai sesuai dengan  penampakannya yang seperti ayam berlari pada bagian terangnya. Penemuan  ini merupakan hasil dari kepekaan kamera inframerah WSIR di Very Large  Telescope.
Publikasi Space.com hari Rabu (28/9/2011) menjelaskan bahwa yellow hypergiant  adalah bintang yang sangat aktif dalam evolusinya. Bintang ini  mengalami serangkaian ledakan yang mengeluarkan material empat kali dari  massa Matahari dalam waktu hanya beberapa ratus tahun. Material letupan  membentuk debu nebula.
Dengan hiperaktivitasnya, yellow hypergiant  sepertinya akan mati dalam kematian yang eksplosif, potensial sebagai  salah satu supernova berikutnya di galaksi kita. Ledakan supernova akan  menyebarkan material ke lingkungan antar bintang dan menghasilkan  gelombang kejut yang akan memacu pembentukan bayi-bayi bintang. 
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar