Analisis fosil ikan purba menunjukkan bahwa ikan predator besar pernah hidup di perairan purba Amerika Utara.
Tim dari Academy of Natural Sciences di Philadelphia menemukan fosil berusia 375 juta tahun di Pulau Ellesmere di wilayah terpencil Nunavut Territory of Arctic, Kanada. Para ahli juga memperkirakan daerah penemuan fosil pada masa itu merupakan wilayah subtropis sehingga ikan predator tersebut bisa hidup.
Ikan bersirip lobus yang dinamakan Laccognathus embryi itu memiliki panjang 1,5 sampai 1,8 meter. Kepala yang lebar dengan mata kecil dan rahang kuat yang dilengkapi deretan gigi tajam membuat penampilan L. embryi tampak menyeramkan. Ikan ini biasa berada di dasar laut untuk menyergap mangsanya yang lewat.
Menurut Jason Downs, pimpinan riset fosil ikan purba tersebut, L. embryi cenderung memangsa vertebrata air yang hidup di sungai dan lingkungan yang sama dengannya. Mangsanya antara lain adalah placoderma berkulit keras dan lungfish.
Temuan dan hasil analisis fosil L. embryi ini melengkapi temuan fosil Tiktaalik roseae, yang diperkirakan sebagai hewan peralihan dari ikan menjadi hewan berkaki di fase awal. Kedua fosil hewan purba ditemukan dalam posisi berdekatan dan semasa hidupnya kedua hewan itu diduga hidup secara berdampingan pula.
Sumber: LiveScience
Tim dari Academy of Natural Sciences di Philadelphia menemukan fosil berusia 375 juta tahun di Pulau Ellesmere di wilayah terpencil Nunavut Territory of Arctic, Kanada. Para ahli juga memperkirakan daerah penemuan fosil pada masa itu merupakan wilayah subtropis sehingga ikan predator tersebut bisa hidup.
Ikan bersirip lobus yang dinamakan Laccognathus embryi itu memiliki panjang 1,5 sampai 1,8 meter. Kepala yang lebar dengan mata kecil dan rahang kuat yang dilengkapi deretan gigi tajam membuat penampilan L. embryi tampak menyeramkan. Ikan ini biasa berada di dasar laut untuk menyergap mangsanya yang lewat.
Menurut Jason Downs, pimpinan riset fosil ikan purba tersebut, L. embryi cenderung memangsa vertebrata air yang hidup di sungai dan lingkungan yang sama dengannya. Mangsanya antara lain adalah placoderma berkulit keras dan lungfish.
Temuan dan hasil analisis fosil L. embryi ini melengkapi temuan fosil Tiktaalik roseae, yang diperkirakan sebagai hewan peralihan dari ikan menjadi hewan berkaki di fase awal. Kedua fosil hewan purba ditemukan dalam posisi berdekatan dan semasa hidupnya kedua hewan itu diduga hidup secara berdampingan pula.
Sumber: LiveScience
Tidak ada komentar:
Posting Komentar