Negeri Cina sejak ribuan tahun silam sudah terkenal akan kemajuan pengobatan medisnya yang berbahan herbal. Salah satu manfaat pengobatan Cina yang cukup terkenal adalah meningkatkan kesuburan pasangan yang sulit punya keturunan.
Secara statistik ternyata pasangan dengan masalah kesuburan yang mengikuti pengobatan tradisional Cina peluangnya untuk berhasil hamil empat kali lebih besar. Hal ini paling nyata terlihat pada pasangan yang melakukan akupuntur.
Studi terbaru yang dilakukan peneliti dari Australia terhadap 1.851 wanita yang sulit hamil juga menunjukkan hasil serupa.
Dalam studi lain terhadap 616 wanita menunjukkan, 50 persen berhasil hamil saat melakukan pengobatan tradisional Cina dibandingkan dengan 30 persen yang melakukan pengobatan modern Barat.
Secara umum hasil analisis menunjukkan terjadi peningkatan keberhasilan kehamilan dua kali lebih tinggi selama kurun waktu 4 bulan pengobatan dibanding yang menjalani pengobatan modern.
Dr.Karin Ried yang melakukan riset ini mengatakan infertilitas dialami sekitar 1 dari 6 pasangan dan 20 persen kasus infertilitas tidak diketahui penyebabnya (unexplained).
Penelitian menunjukkan perbedaan keberhasilan tampaknya disebabkan karena analisis yang cermat dari siklus menstruasi - periode di mana seorang wanita mungkin untuk hamil.
Ia mengatakan, "Penilaian terpisah terhadap kualitas siklus menstruasi pada diagnosis TCM, tampaknya menjadi dasar untuk keberhasilan perawatan infertilitas perempuan."
Karena itu tak tertutup kemungkinan terapi kesuburan bisa diintegrasikan antara pengobatan konvensional dengan TCM.
Meski begitu Geeta Nargund, direktur medis klinik infertilitas di London mengatakan pasien hendaknya berhati-hati dalam memilih terapi yang akan dijalani.
"Yang utama dilakukan adalah metode yang tidak invasif, bila tidak berhasil baru beralih pada obat yang lain dan pendekatan invasif," katanya.
Menanggapi hasil riset tersebut ia mengatakan seharusnya dijelaskan secara detil pendekatan alternatif TCM dalam memonitor yang terjadi pada tubuh seperti sistem hormon dan rahim sehingga bisa dideteksi apa yang membedakan.
"Herbal Cina bisa menjadi obat yang potensial tetapi herbal pun memiliki risiko efek samping sehingga pasien harus berhati-hati," katanya.
Secara statistik ternyata pasangan dengan masalah kesuburan yang mengikuti pengobatan tradisional Cina peluangnya untuk berhasil hamil empat kali lebih besar. Hal ini paling nyata terlihat pada pasangan yang melakukan akupuntur.
Studi terbaru yang dilakukan peneliti dari Australia terhadap 1.851 wanita yang sulit hamil juga menunjukkan hasil serupa.
Dalam studi lain terhadap 616 wanita menunjukkan, 50 persen berhasil hamil saat melakukan pengobatan tradisional Cina dibandingkan dengan 30 persen yang melakukan pengobatan modern Barat.
Secara umum hasil analisis menunjukkan terjadi peningkatan keberhasilan kehamilan dua kali lebih tinggi selama kurun waktu 4 bulan pengobatan dibanding yang menjalani pengobatan modern.
Dr.Karin Ried yang melakukan riset ini mengatakan infertilitas dialami sekitar 1 dari 6 pasangan dan 20 persen kasus infertilitas tidak diketahui penyebabnya (unexplained).
Penelitian menunjukkan perbedaan keberhasilan tampaknya disebabkan karena analisis yang cermat dari siklus menstruasi - periode di mana seorang wanita mungkin untuk hamil.
Ia mengatakan, "Penilaian terpisah terhadap kualitas siklus menstruasi pada diagnosis TCM, tampaknya menjadi dasar untuk keberhasilan perawatan infertilitas perempuan."
Karena itu tak tertutup kemungkinan terapi kesuburan bisa diintegrasikan antara pengobatan konvensional dengan TCM.
Meski begitu Geeta Nargund, direktur medis klinik infertilitas di London mengatakan pasien hendaknya berhati-hati dalam memilih terapi yang akan dijalani.
"Yang utama dilakukan adalah metode yang tidak invasif, bila tidak berhasil baru beralih pada obat yang lain dan pendekatan invasif," katanya.
Menanggapi hasil riset tersebut ia mengatakan seharusnya dijelaskan secara detil pendekatan alternatif TCM dalam memonitor yang terjadi pada tubuh seperti sistem hormon dan rahim sehingga bisa dideteksi apa yang membedakan.
"Herbal Cina bisa menjadi obat yang potensial tetapi herbal pun memiliki risiko efek samping sehingga pasien harus berhati-hati," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar