Temuan fosil terbaru berhasil mengungkap warna ngengat di zaman purba atau sekitar 47 juta tahun lalu. Temuan ini penting sebab sampai sejauh ini ilmuwan belum mampu mendeskripsikan warna ngengat dan kupu-kupu di masa tersebut.
Analisis warna itu bisa dilakukan sebab warna ngengat tidak disebabkan oleh pigmen, tetapi oleh warna struktural. Warna terbentuk akibat interaksi cahaya dan struktur tersebut. Jika fosilisasi berlangsung dengan baik atau tanpa mengubah struktur, maka kelir ngengat pun bisa diidentifikasi.
Maria McNamara, palaentolog dari Yale University yang melakukan riset itu, mengatakan bahwa warna ngengat ini unik dibandingkan dengan warna kumbang yang juga ia teliti.
"Ada banyak sekali fosil kumbang dengan bukti warna tertentu. Yang seperti ini belum pernah ditemukan pada lepidoptera (bangsa kupu-kupu, ngengat dan kumbang) lainnya," jelas McNamara dalam publikasinya di Biology Paper Public Library of Science, Selasa (15/11/2011).
Berdasarkan penelitian menggunakan fotografi mikroskop elektron, warna ngengat itu adalah kuning kebiruan. Namun, ilmuwan menduga bahwa kelir itu sebenarnya kuning kehijauan. Perubahan disebabkan oleh struktur ngengat yang juga mengalami perubahan karena fosilisasi.
Fosil ngengat yang ditemukan diduga merupakan fosil ngengat hutan yang memiliki warna terang untuk menakuti predator. Peneliti mengatakan bahwa ngengat ini kemungkinan juga beracun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar