Obat yang saat ini 
dipakai para dokter untuk mengatasi kanker prostat menjadi kandidat kuat
 untuk mengobati kanker yang sulit disembuhkan, yakni kanker payudara. 
Penelitian awal menunjukkan beberapa tipe tumor payudara merespon dengan
 baik obat kanker prostat. 
 Sebelumnya, pengobatan menggunakan hormon
 seperti tamoxifen dan aromatase inhibitor pada obat kanker prostat 
dikatakan tidak cukup efektif melawan 30% dari kanker payudara. Tetapi
 penelitian laboratorium terbaru di Cambridge, dalam The Journal EMBO, 
menyarankan beberapa tumor payudara ternyata dapat merespon dengan baik.
 Cancer Research Inggris mengatakan bahwa temuan itu sebagai "kejutan besar". Pasalnya, hormon (tamoxifen dan aromatase) dapat mengaktifkan gen yang menyebabkan perkembangan sel yang tak terkendali dan berkembang menjadi tumor.
 Pada wanita, kanker payudara dapat terjadi karena berlebihnya hormon 
estrogen. Sedangkan pada pria, kanker prostat dapat disebabkan karena 
peningkatan oleh hormon testosteron. Terobosan telah dibuat dalam 
pengobatan kanker payudara dengan mengembangkan obat yang mengganggu 
hormon estrogen dan menghentikan perkembangan tumor.
Para
 peneliti di Cancer Research Inggris Cambridge Research Institute 
menemukan bahwa beberapa hormon estrogen negatif sebagai penyebab tumor 
justru dipengaruhi oleh hormon laki-laki. Gen yang sama yang diaktifkan 
oleh hormon perempuan pada tumor estrogen responsif dengan yang 
diaktifkan oleh hormon pria. 
Ini
 menimbulkan prospek bahwa obat yang sudah dikembangkan untuk kanker 
prostat bisa membantu beberapa wanita. Sementara hormon androgen, 
seperti testosteron, yang biasanya dikaitkan dengan perkembangan 
laki-laki, sebenarnya juga ada pada wanita meski dalam jumlah yang tidak
 banyak.
Dr
 Ian Mills, ketua peneliti mengatakan, pasien dengan tipe 
estrogen-reseptor-negatif pada kanker payudara berpotensi mendapatkan 
keuntungan dari terapi yang diberikan pada pasien kanker prostat. 
"Penemuan ini bisa mengubah pengobatan untuk kelompok ini di masa 
depan,” ujarnya.
Sementara
 itu, Dr Lesley Walker, dari Cancer Research UK, mengatakan, “Kanker 
prostat tergantung pada reseptor androgen sehingga menjadi sebuah 
kejutan besar apabila jenis kanker payudara mungkin juga dipicu oleh 
protein ini."
 Dr Caitlin Palframan, policy manager at Breakthrough Breast Cancer,
 mengatakan, “Penelitian ini dapat menjadi pintu pembuka untuk perawatan
 personal pada kelompok kecil pasien kanker payudara. Wanita dengan 
penyakit reseptor estrogen negatif memiliki sedikit pilihan pengobatan 
dan cara-cara baru untuk mengatasi hal itu sangat dibutuhkan,” 
tandasnya.
Healt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar