Asupan kafein berlebih pada anak mesti diwaspadai karena kafein merangsang sistem saraf pusat, memicu pelepasan adrenalin ke dalam aliran darah dan meningkatkan kadar gula dalam darah. Konsumsi kafein pada anak yang dianjurkan adalah kurang dari 200 mg per hari atau setara dengan tiga cangkir teh.
Gejala overdosis kafein pada anak bisa dilihat dari tanda-tanda berikut:
1. Gelisah
Perilaku gelisah dan mudah tersinggung pada anak bisa disebabkan karena perilaku yang tak terkontrol. Efek dari stimulan juga bisa menyebabkan anak menjadi terlalu aktif dan sulit dikendalikan.
2. Efek jangka panjang
Tubuh anak-anak mencerna kafein lebih lama dari pada orang dewasa sehingga efeknya bisa berlangsung lebih lama. Itu sebabnya konsumsi kafein pada anak harus dibatasi.
3. Tidur terganggu
Dalam kondisi sehat pada umumnya anak bisa tidur dengan nyenyak. Namun efek stimulan dari kafein akan membuat tubuh lebih segar sehingga ia kesulitan untuk tidur atau terbangun di tengah malam dan menginterupsi bagian tidur yang paling nyenyak.
4. Kandungan asam
Kopi dan teh memiliki kandungan asam yang tinggi sehingga menyebabkan gangguan perut.
5. Denyut jantung tak teratur
Konsumsi kafein yang berlebih bisa menyebabkan detak jantung lebih cepat dan tak teratur, baik pada dewasa atau anak-anak.
6. Sering buang air kecil
Peningkatan frekuensi buang air kecil dapat terjadi bila anak minum terlalu banyak kafein. Akibatnya terjadi kehilangan cairan tubuh yang pada gilirannya akan menyebabkan tekanan darah rendah dan mengganggu keseimbangan asam-basa dalam tubuh. Hal ini juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih.
7. Sakit kepala
Sesuatu yang sangat dasar seperti sakit kepala juag dapat menjadi masalah yang umum jika mengkonsumsi kafein di luar kendali.
8. Kelelahan
Setiap produk yang termasuk stimulan seperti kafein akan berpengaruh pada sistem saraf Healt , lain lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar