Dari penelitian yang dipublikasikan di jurnal Functional Ecology, ternyata loggerhead turtle alias penyu tempayan (Caretta caretta), membutuhkan hampir separuh abad untuk mencapai titik dewasa. Seekor penyu betina dari spesies ini baru akan bertelur saat mereka berusia 45 tahun.
Temuan yang didasari oleh pengumpulan data selama beberapa dekade terhadap pertumbuhan penyu tersebut tentunya membawa implikasi terhadap upaya konservasi. Ia menjelaskan berapa waktu yang dibutuhkan bagi penyu yang menetas untuk kembali ke tempat ia dilahirkan untuk bertelur. Sebelumnya, peneliti memperkirakan bahwa usia matang penyu tersebut antara 10 sampai 35 tahun.
Menurut Graeme Hays, peneliti dari University of Swansea, Inggris, lambatnya penyu tersebut masuk ke usia dewasa, artinya populasi spesies ini jauh lebih ringkih dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya. “Semakin lambat seekor hewan masuk ke usia dewasa, semakin terancam pula populasi hewan itu dari kebinasaan yang diakibatkan oleh manusia,” ucapnya.
Sebagai contoh, kata Hays, semakin besar peluang seekor penyu untuk terbunuh, misalnya apabila secara sengaja atau tak sengaja tertangkap oleh jala nelayan di saat ia belum sempat menghasilkan keturunan.
Bryan Wallace, peneliti Sea Turtle Flagship Program dari Conservation International menyebutkan, mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh penyu untuk tumbuh dewasa juga memberikan pengetahuan terkait berapa lama upaya konservasi harus dilakukan sebelum hasilnya terlihat.
“Upaya konservasi harus ditargetkan secara tepat untuk mengatasi ancaman yang paling besar dan harus diterapkan selama beberapa dekade untuk memastikan keberhasilannya,” ucap Wallace. (BBC Nature)
Temuan yang didasari oleh pengumpulan data selama beberapa dekade terhadap pertumbuhan penyu tersebut tentunya membawa implikasi terhadap upaya konservasi. Ia menjelaskan berapa waktu yang dibutuhkan bagi penyu yang menetas untuk kembali ke tempat ia dilahirkan untuk bertelur. Sebelumnya, peneliti memperkirakan bahwa usia matang penyu tersebut antara 10 sampai 35 tahun.
Menurut Graeme Hays, peneliti dari University of Swansea, Inggris, lambatnya penyu tersebut masuk ke usia dewasa, artinya populasi spesies ini jauh lebih ringkih dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya. “Semakin lambat seekor hewan masuk ke usia dewasa, semakin terancam pula populasi hewan itu dari kebinasaan yang diakibatkan oleh manusia,” ucapnya.
Sebagai contoh, kata Hays, semakin besar peluang seekor penyu untuk terbunuh, misalnya apabila secara sengaja atau tak sengaja tertangkap oleh jala nelayan di saat ia belum sempat menghasilkan keturunan.
Bryan Wallace, peneliti Sea Turtle Flagship Program dari Conservation International menyebutkan, mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh penyu untuk tumbuh dewasa juga memberikan pengetahuan terkait berapa lama upaya konservasi harus dilakukan sebelum hasilnya terlihat.
“Upaya konservasi harus ditargetkan secara tepat untuk mengatasi ancaman yang paling besar dan harus diterapkan selama beberapa dekade untuk memastikan keberhasilannya,” ucap Wallace. (BBC Nature)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar