Meski Human imunodeficiency virus (HIV) juga  ditemukan dalam air ludah, tetapi jumlahnya sangat sedikit untuk bisa  menyebabkan infeksi. Sampai saat ini belum ditemukan kasus penularan  melalui air ludah. Akan tetapi seks oral yang dilakukan dalam kondisi  lesi (luka) di mulut mesti diwaspadai.
"Jika mulut sariawan atau  sedang mengalami jenis luka lainnya lalu terjadi seks oral maka  penyebaran virus mungkin terjadi, termasuk penularan HIV/AIDS, meski  risikonya hanya 5 persen," kata dr.Boyke Dian Nugraha, Sp.OG dalam acara  pengumuman hasil survei global mengenai perilaku seksual yang diadakan  Durex di Jakarta (30/11).
Ia menjelaskan, selain kontak mulut  dengan alat kelamin, ciuman mulut pun beresiko menularkan penyakit jika  ada lesi di sekitar mulut sampai kerongkongan. "Apalagi kalau jenis  ciumannya dalam seperti french kiss," imbuhnya.
Apabila mulut yang  berada dalam kondisi bersih dan sehat, maka cairan sperma atau ludah  yang tertelan tidak bisa menularkan HIV/AIDS. "Virusnya akan mati oleh  asam lambung," paparnya.
Hubungan seksual, baik melalui anal,  oral, atau genital, yang dilakukan tanpa menggunakan kondom dengan orang  yang kemungkinan terinfeksi HIV berpotensi tinggi menularkan HIV/AIDS..  Dalam hal ini, menurut Boyke resiko penularannya sekitar 70 hingga 80  persen.
Sedangkan jarum suntik memiliki resiko penularan sebesar  10 hingga 20 persen, dan sisanya adalah penularan dari ibu kepada  janinnya. "Karena resikonya paling kecil, ibu yang mengidap HIV/AIDS  masih bisa minum obat atau diinseminasi sehingga anaknya tidak tertular
Tidak ada komentar:
Posting Komentar