Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Tentara Malaysia (ATM) memiliki hubungan yang unik. Menurut Kepala Staf Umum TNI, Letnan Jenderal Suryo Prabowo, militer dua negara telah bekerja erat. Sebuah hubungan yang tak mungkin terjadi di bagian dunia lain.
Misalnya, "dalam kasus Korea Utara dan Selatan, juga Israel dan Lebanon, tentara mereka saling melawan satu-sama lain di wilayah perbatasan. Sedangkan kita, sebaliknya, saling membantu untuk mengawasi keamanan wilayah perbatasan. Ini adalah hubungan yang unik, dengan semangat seperti ini, tak ada alasan kita saling bertarung," kata dia saat berkunjung di pos Biawak, seperti dimuat Borneo Post, Kamis 1 Desember 2011.
Merespon pernyataan itu, kepala staf ATM, Letnan Jenderal Datuk Raja Mohamed Affandi Raja Mohamed Noor mengatakan, tidak ada tempat lain di dunia, di mana tentara dari negara yang berbeda tinggal bersama di satu pos.
"Ini hanya terjadi pada tentara Malaysia dan Indonesia. Kita tak bisa menemukan seperti ini di manapun, Ini adalah sebuah kerjasama yang unik, yang membuat kami bangga."
Affandi mengaku tersentuh dengan sikap yang ditunjukkan TNI -- atas kerjasama dan pemahamannya. Ia berharap hubungan baik ini tak akan berakhir.
"Sebab, dengan pemahaman yang mendalam dan kerjasama, kita akan bisa menyelesaikan krisis apapun. Kapanpun masalah datang melibatkan orang-orang dari kedua belah pihak, kami akan selalu mencoba untuk tidak melibatkan diri."
Dalan mencapai tujuan bersama, dan agar selalu tetap rukun, ia mengatakan kunjungan ke pos perbatasan bersama oleh pejabat militer tingkat tinggi akan terus dilakukan.
Seperti diketahui, masalah perbatasan sering menjadi duri dalam daging dua negara berjiran. Baik itu batas darat, juga laut.
Kasus terakhir yang menghebohkan tanah air adalah masalah perbatasan wilayah Indonesia dengan Malaysia di Camar Bulan dan Tanjung Datu, Kalimantan Barat. (eh)• VIVAnews
Misalnya, "dalam kasus Korea Utara dan Selatan, juga Israel dan Lebanon, tentara mereka saling melawan satu-sama lain di wilayah perbatasan. Sedangkan kita, sebaliknya, saling membantu untuk mengawasi keamanan wilayah perbatasan. Ini adalah hubungan yang unik, dengan semangat seperti ini, tak ada alasan kita saling bertarung," kata dia saat berkunjung di pos Biawak, seperti dimuat Borneo Post, Kamis 1 Desember 2011.
Merespon pernyataan itu, kepala staf ATM, Letnan Jenderal Datuk Raja Mohamed Affandi Raja Mohamed Noor mengatakan, tidak ada tempat lain di dunia, di mana tentara dari negara yang berbeda tinggal bersama di satu pos.
"Ini hanya terjadi pada tentara Malaysia dan Indonesia. Kita tak bisa menemukan seperti ini di manapun, Ini adalah sebuah kerjasama yang unik, yang membuat kami bangga."
Affandi mengaku tersentuh dengan sikap yang ditunjukkan TNI -- atas kerjasama dan pemahamannya. Ia berharap hubungan baik ini tak akan berakhir.
"Sebab, dengan pemahaman yang mendalam dan kerjasama, kita akan bisa menyelesaikan krisis apapun. Kapanpun masalah datang melibatkan orang-orang dari kedua belah pihak, kami akan selalu mencoba untuk tidak melibatkan diri."
Dalan mencapai tujuan bersama, dan agar selalu tetap rukun, ia mengatakan kunjungan ke pos perbatasan bersama oleh pejabat militer tingkat tinggi akan terus dilakukan.
Seperti diketahui, masalah perbatasan sering menjadi duri dalam daging dua negara berjiran. Baik itu batas darat, juga laut.
Kasus terakhir yang menghebohkan tanah air adalah masalah perbatasan wilayah Indonesia dengan Malaysia di Camar Bulan dan Tanjung Datu, Kalimantan Barat. (eh)• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar