Penelitian membuktikan, semakin banyak perempuan yang tidak mempunyai anak. Menurut laporan Social and Demographic Trends yang dikeluarkan oleh Pew Research Center, tingkat kehamilan di usia remaja menurun, begitu pula perempuan di usia 20-an. Namun tingkat kehamilan pada perempuan usia 40-44 tahun ternyata malah meningkat 4 persen! Kemudian, sebanyak 20 persen perempuan Amerika tidak mempunyai anak, padahal 40 tahun lalu angka ini hanya sebesar 10 persen.
Apa yang menyebabkan fakta-fakta ini muncul? Anneli Rufus, penulis buku Stuck: Why We Don't (or Won't) Move On, menyimpulkan empat statistik dari hasil penelitian tersebut yang menunjukkan bahwa Anda tak akan mempunyai anak.
1. Jika Anda punya gelar sarjana, kemungkinan untuk tidak mempunyai anak muncul sebesar 24 persen
Pada dasarnya, orang Asia datang dari keluarga tradisional yang berorientasi pada kehadiran anak. Tingkat kesuburannya pun cukup tinggi. "Tetapi, orang yang memiliki pendidikan yang tinggi cenderung menunggu lebih lama untuk memprogram kehamilan," ujar Daoshing Ni, penulis buku The Tao of Fertility. "Mereka terpelajar, dan secara sadar membuat pilihan untuk menunda kehamilan." Repotnya, seiring bertambahnya usia, kemampuan untuk hamil menurun.
2. Jika Anda berusia 44 tahun dan belum mempunyai anak, peluang untuk hamil hanya sebanyak 0,18 persen, sebelum kemampuan melahirkan berlalu.
Perempuan yang belum mempunyai anak hingga usia 44 bisa dengan aman berasumsi bahwa mereka tak akan memilikinya. Penyebabnya banyak, namun yang jelas jika di usia tersebut Anda belum mempunyai anak, kemungkinan karena Anda tidak ingin, atau tidak bisa (dengan berbagai alasan). Meskipun begitu, teknologi kedokteran tetap memungkinkan perempuan untuk bisa hamil di usia ini.
1. Jika Anda punya gelar sarjana, kemungkinan untuk tidak mempunyai anak muncul sebesar 24 persen
Pada dasarnya, orang Asia datang dari keluarga tradisional yang berorientasi pada kehadiran anak. Tingkat kesuburannya pun cukup tinggi. "Tetapi, orang yang memiliki pendidikan yang tinggi cenderung menunggu lebih lama untuk memprogram kehamilan," ujar Daoshing Ni, penulis buku The Tao of Fertility. "Mereka terpelajar, dan secara sadar membuat pilihan untuk menunda kehamilan." Repotnya, seiring bertambahnya usia, kemampuan untuk hamil menurun.
2. Jika Anda berusia 44 tahun dan belum mempunyai anak, peluang untuk hamil hanya sebanyak 0,18 persen, sebelum kemampuan melahirkan berlalu.
Perempuan yang belum mempunyai anak hingga usia 44 bisa dengan aman berasumsi bahwa mereka tak akan memilikinya. Penyebabnya banyak, namun yang jelas jika di usia tersebut Anda belum mempunyai anak, kemungkinan karena Anda tidak ingin, atau tidak bisa (dengan berbagai alasan). Meskipun begitu, teknologi kedokteran tetap memungkinkan perempuan untuk bisa hamil di usia ini.
3. Jika Anda memiliki gelar PhD, kemungkinan untuk tidak mempunyai anak sebesar 34 persen
Ketika menyangkut gelar kesarjanaan, usia memang memengaruhi. Ketika seorang perempuan mampu menyelesaikan disertasinya, kemungkinan usianya sudah di akhir 30-an atau awal 40-an. Seperti Anda ketahui, tingkat kesuburan menurun drastis seiring bertambahnya usia. Pada usia 30-an, kesuburan menurun hingga 50 persen, dan berkurang lagi 5-15 persen ketika memasuki usia 40. "Semakin lama Anda menunggu, semakin banyak tantangan kesuburan yang Anda hadapi," ujar Ni.
4. Jika Anda merokok, kemungkinan untuk hamil berkurang hingga 30 persen dibanding yang tidak merokok
Hal ini merupakan refleksi dari pengaruh kesehatan akibat merokok, bukan karena tren sosial apapun. "Merokok itu menuakan telur Anda," ungkap Alice Domar, profesor kebidanan dari Harvard University Medical School, yang juga penulis buku Conquering Infertility. Seorang perokok berusia 25 tahun sama suburnya dengan non perokok berusia 35 tahun. Orang mengira berhenti merokok akan langsung membuat mereka hamil, namun kenyataannya tidak selalu begitu. Menurut Domar, telur yang sudah menua tidak akan kembali muda. "Nikotin ditemukan di dalam cairan dimana telur berkembang," katanya.
Ketika menyangkut gelar kesarjanaan, usia memang memengaruhi. Ketika seorang perempuan mampu menyelesaikan disertasinya, kemungkinan usianya sudah di akhir 30-an atau awal 40-an. Seperti Anda ketahui, tingkat kesuburan menurun drastis seiring bertambahnya usia. Pada usia 30-an, kesuburan menurun hingga 50 persen, dan berkurang lagi 5-15 persen ketika memasuki usia 40. "Semakin lama Anda menunggu, semakin banyak tantangan kesuburan yang Anda hadapi," ujar Ni.
4. Jika Anda merokok, kemungkinan untuk hamil berkurang hingga 30 persen dibanding yang tidak merokok
Hal ini merupakan refleksi dari pengaruh kesehatan akibat merokok, bukan karena tren sosial apapun. "Merokok itu menuakan telur Anda," ungkap Alice Domar, profesor kebidanan dari Harvard University Medical School, yang juga penulis buku Conquering Infertility. Seorang perokok berusia 25 tahun sama suburnya dengan non perokok berusia 35 tahun. Orang mengira berhenti merokok akan langsung membuat mereka hamil, namun kenyataannya tidak selalu begitu. Menurut Domar, telur yang sudah menua tidak akan kembali muda. "Nikotin ditemukan di dalam cairan dimana telur berkembang," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar