Perilaku seks yang tidak wajar dialami beberapa orang yang mengalami  kelainan seks atau yang disebut paraphilias. Salah satu contohnya  mempertontonkan organ kelamin kepada orang lain yang tidak ingin  melihatnya.
Paraphilias adalah
 perasaan seksual atau perilaku  yang dapat melibatkan mitra seksual 
yang tidak manusia, tanpa izin, atau  yang melibatkan penderitaan atau 
siksaan oleh satu atau kedua pasangan.
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders
 (dikenal  sebagai DSM) edisi keempat revisi (DSM-IV-TR), panduan yang 
digunakan  oleh profesional kesehatan mental untuk mendiagnosis gangguan
 mental,  suatu kondisi yang tidak umum pada seseorang yang memiliki 
lebih dari  satu paraphilia.
Seperti dilansir dari minddisorders.com,  DSM-IV-TR menyebutkan paraphilia terdiri dari  berbagai jenis, yaitu eksibisionisme, fetisisme, frotteurisme,  pedofilia, masokisme seksual, sadisme seksual, fetisisme transvestic dan  voyeurisme.
DSM-IV-TR juga mengategorikan paraphilia yang tidak  umum, seperti necrophilia, bestialitas, dan lain-lain.
1. Eksibisionisme
Eksibisionisme adalah kelainan seks yang suka memperlihatkan organ kelamin kepada orang lain yang tidak ingin melihatnya. Dalam beberapa kasus, orang dengan eksibisionisme juga suka melakukan autoeroticism (praktek seksual merangsang diri sendiri atau masturbasi) sambil memperlihatkannya kepada orang lain.
1. Eksibisionisme
Eksibisionisme adalah kelainan seks yang suka memperlihatkan organ kelamin kepada orang lain yang tidak ingin melihatnya. Dalam beberapa kasus, orang dengan eksibisionisme juga suka melakukan autoeroticism (praktek seksual merangsang diri sendiri atau masturbasi) sambil memperlihatkannya kepada orang lain.
Secara  umum, tidak ada kontak yang dilakukan dengan korban, si 
eksibisionisme  terangsang secara seksual dengan mendapat perhatian dan 
mengejutkan  orang lain dengan tindakannya.
2. Fetisisme
Orang dengan gangguan ini mencapai kepuasan seksual dengan menggunakan obyek bukan manusia, paling sering pakaian dalam perempuan, sepatu, stocking, atau item pakaian lainnya.
3. Frotteurisme
Orang dengan gangguan ini sering menggosok-gosokkan organ kelaminnya kepada orang lain yang tidak menginginkannya. Perilaku ini sering dilakukan pada saat sibuk, di tempat ramai seperti dalam bus atau di kereta yang penuh sesak.
4. Pedofilia
Pedofilia melibatkan aktivitas seksual dengan anak kecil, umumnya di bawah usia 13. DSM-IV-TR mendeskripsikan kriteria orang dengan pedofilia berusia diatas 16 tahun, dan setidaknya 5 tahun lebih tua dari si anak yang dijadikan obyek seksualnya.
2. Fetisisme
Orang dengan gangguan ini mencapai kepuasan seksual dengan menggunakan obyek bukan manusia, paling sering pakaian dalam perempuan, sepatu, stocking, atau item pakaian lainnya.
3. Frotteurisme
Orang dengan gangguan ini sering menggosok-gosokkan organ kelaminnya kepada orang lain yang tidak menginginkannya. Perilaku ini sering dilakukan pada saat sibuk, di tempat ramai seperti dalam bus atau di kereta yang penuh sesak.
4. Pedofilia
Pedofilia melibatkan aktivitas seksual dengan anak kecil, umumnya di bawah usia 13. DSM-IV-TR mendeskripsikan kriteria orang dengan pedofilia berusia diatas 16 tahun, dan setidaknya 5 tahun lebih tua dari si anak yang dijadikan obyek seksualnya.
Orang dengan pedofilia bisa tertarik  dengan anak laki-laki atau 
perempuan, walaupun hampir dua kali lipat  ketertarikan lebih banyak 
pada anak laki-laki. Biasanya orang dengan  gangguan ini mengembangkan prosedur dan strategi untuk mendapatkan akses  dan kepercayaan anak-anak.
5. Seksual masokisme
Masokisme adalah istilah yang digunakan untuk kelainan seksual tertentu, namun yang juga memiliki penggunaan yang lebih luas. Gangguan seksual ini melibatkan kesenangan dan kegembiraan yang diperoleh dari rasa sakit pada diri sendiri, baik yang berasal dari orang lain atau dengan diri sendiri.
5. Seksual masokisme
Masokisme adalah istilah yang digunakan untuk kelainan seksual tertentu, namun yang juga memiliki penggunaan yang lebih luas. Gangguan seksual ini melibatkan kesenangan dan kegembiraan yang diperoleh dari rasa sakit pada diri sendiri, baik yang berasal dari orang lain atau dengan diri sendiri.
Gangguan ini biasanya terjadi sejak kanak-kanak atau  menginjak remaja yang sudah mulai kronis. Orang dengan gangguan ini  mencapai kepuasan dengan mengalami rasa sakit. Masokisme adalah  satu-satunya kelainan paraphilia yang dialami oleh perempuan, sekitar 5  persen makosis adalah perempuan.
Istilah ini berasal dari nama  seorang penulis asal Austria
 pada abad ke-19, Leopold von Sacher-Masoch,  yang novelnya sering 
menyebutkan karakter yang terobsesi dengan  kombinasi seks dan rasa 
sakit.
Dalam arti lebih luas, masokisme  mengacu pada pengalaman menerima 
kenikmatan atau kepuasan dari  penderitaan sakit. Pandangan 
psikoanalitik bahwa masokisme adalah agresi  berbalik ke dalam, ke diri,
 ketika seseorang merasa terlalu bersalah  atau takut untuk 
mengungkapkannya secara lahiriah.
6. Seksual sadisme
Seorang individu sadisme mencapai kepuasan seksual dengan menyakiti orang lain. Dalam teori psikoanalitik, sadisme terkait dengan rasa takut pengebirian, sedangkan penjelasan perilaku sadomasokisme (praktek seksual menyimpang yang menggabungkan sadisme dan masokisme) adalah perasaan secara fisiologis mirip dengan gairah seksual.
6. Seksual sadisme
Seorang individu sadisme mencapai kepuasan seksual dengan menyakiti orang lain. Dalam teori psikoanalitik, sadisme terkait dengan rasa takut pengebirian, sedangkan penjelasan perilaku sadomasokisme (praktek seksual menyimpang yang menggabungkan sadisme dan masokisme) adalah perasaan secara fisiologis mirip dengan gairah seksual.
Kriteria diagnostik klinis untuk kedua gangguan ini  adalah 
pengulangan dari perilaku selama setidaknya enam bulan, dan  kesulitan 
yang signifikan atau penurunan kemampuan untuk berfungsi  sebagai akibat
 dari perilaku atau terkait dorongan atau fantasi.
Sadomasokisme  bisa terjadi pada laki-laki dan perempuan, baik heteroseksual dan  hubungan homoseksual.
7. Transvestic fetisisme
Gangguan ini dicirikan dengan laki-laki heteroseksual yang mengenakan pakaian perempuan untuk mencapai respons seksual. Gangguan ini dimulai pada saat remaja dan masih diam-diam (tanpa ingin diketahui orang lain), dan kemudian saat beranjak dewasa mulai berpakaian perempuan lengkap dan di depan umum.
7. Transvestic fetisisme
Gangguan ini dicirikan dengan laki-laki heteroseksual yang mengenakan pakaian perempuan untuk mencapai respons seksual. Gangguan ini dimulai pada saat remaja dan masih diam-diam (tanpa ingin diketahui orang lain), dan kemudian saat beranjak dewasa mulai berpakaian perempuan lengkap dan di depan umum.
Sebagian kecil laki-laki dengan transvestic fetisisme  mungkin 
mengalami dysphoria (ketidakbahagiaan dengan jenis kelamin  aslinya), 
yang kemudian melakukan pengobatan hormonal atau operasi  pergantian 
kelamin untuk membuat mereka hidup secara permanen sebagai  perempuan.
8. Voyeurism
Voyeurisme adalah paraphilia di mana seseorang menemukan kenikmatan seksual dengan menyaksikan atau mengintip orang yang telanjang, membuka baju, atau melakukan seks. Gangguan ini terjadi pada laki-laki dan yang menjadi obyek biasanya orang asing.
8. Voyeurism
Voyeurisme adalah paraphilia di mana seseorang menemukan kenikmatan seksual dengan menyaksikan atau mengintip orang yang telanjang, membuka baju, atau melakukan seks. Gangguan ini terjadi pada laki-laki dan yang menjadi obyek biasanya orang asing.
Orang dengan voyeurisme atau voyeur  berfantasi melakukan hubungan 
seks dengan korbannya, tetapi ia tidak  benar-benar melakukan itu. 
Voyeur mungkin mengintip orang asing yang  sama berulang-ulang, tapi jarang ada kontak fisik.
9. Bestialitas
Bestialitas atau zoophilia adalah istilah yang menggambarkan perasaan atau perilaku seks yang melibatkan hewan. Perasaan seksual orang dengan bestialitas mungkin berfokus pada hewan piaraan seperti anjing, atau hewan ternak seperti domba atau kambing.
10. Necrophilia
Necrophilia adalah istilah yang menggambarkan perasaan atau perilaku seksual melibatkan mayat.
Artikel 10
                                  ,
                                
lain lain
9. Bestialitas
Bestialitas atau zoophilia adalah istilah yang menggambarkan perasaan atau perilaku seks yang melibatkan hewan. Perasaan seksual orang dengan bestialitas mungkin berfokus pada hewan piaraan seperti anjing, atau hewan ternak seperti domba atau kambing.
10. Necrophilia
Necrophilia adalah istilah yang menggambarkan perasaan atau perilaku seksual melibatkan mayat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar