Legenda Pura Tanah Lot
Pura
 Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di   Bali, Indonesia. Di sini ada 
dua pura yang terletak di di atas batu   besar. Satu terletak di atas 
bongkahan batu dan satunya terletak di atas   tebing mirip dengan Pura 
Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian   dari pura Sad Kahyangan, 
yaitu pura-pura yang merupakan sendi-sendi   pulau Bali. Pura Tanah Lot 
merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa   penjaga laut.
Suasana di tepi pantai Tanah Lot
Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset).
Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset).
Dibalik keindahan alam Pura Tanah Lot ternyata menyimpan legenda terbentuknya lokasi persembahyangan masyarakat hindu bali ini.
LEGENDA:
Menurut
 legenda, pura ini dibangun  oleh  seorang brahmana yang mengembara dari
 Jawa. Ia adalah Danghyang   Nirartha yang berhasil menguatkan 
kepercayaan penduduk Bali akan ajaran   Hindu dan membangun Sad 
Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat   itu penguasa Tanah Lot, 
Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para   pengikutnya mulai 
meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha.
Bendesa
  Beraben menyuruh Danghyang  Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia 
 menyanggupi dan sebelum  meninggalkan Tanah Lot beliau dengan 
kekuatannya  memindahkan Bongkahan  Batu ke tengah pantai  dan  
membangun pura disana.  Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular  
penjaga pura.
Ular ini masih ada sampai 
sekarang dan secara  ilmiah ular ini termasuk  jenis ular laut yang 
mempunyai ciri-ciri  berekor pipih seperti ikan,  warna hitam berbelang 
kuning dan mempunyai  racun 3 kali lebih kuat dari  ular cobra. Akhir 
dari legenda menyebutkan  bahwa Bendesa Beraben  ‘akhirnya’ menjadi 
pengikut Danghyang Nirartha.
Sumber : Dikutip dari berbagai sumber. 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar