Mark McMenamin, palaentolog Mount Holyoke College di Massachusetts,  AS, mengungkapkan hipotesis bahwa di masa lalu, terdapat monster laut  purba yang biasa memakan reptil laut jenis ichthyosaurus. Padahal ichthyosaurus selama ini dikenal sebagai predator utama di laut yang berukuran sebesar bis serta memiliki gigi menyeramkan.
Hipotesis tersebut didasarkan atas analisis terhadap fosil ichthyosaurus sebesar 14 meter dari spesies Shonisaurus popularis  dari masa Triassic antara 248-206 juta tahun lalu yang terdapat di  Berlin-Ichthyosaur State Park di Nevada.   Selama ini, kematian Shonisaurus popularis yang fosilnya ada di Berlin -Ichthyosaur State Park itu masih misteri.
Studi  sebelumnya pada tahun 1950-an oleh Charles Lewis Camp dari Ubniversity  of California Berkeley menyebut bahwa spesies itu mati oleh alga  beracun. Namun demikian, tak ada bukti bahwa spesies itu mati di area  laut dangkal. Studi lain oleh Jennifer Hogler dari University of  California Museum of Paleontology justru menyebut bahwa spesies itu mati  di laut dalam.
McMenamin yang penasaran akan teka teki tersebut  melakukan penelitian bersama istrinya, Dianna Schulte McMenamin. Ia  mengatakan bahwa ketika ada kontroversi tentang kedalaman tempat  kematian spesies itu, pasti ada sesuatu yang menarik. Dan ketika  McMenamin menjumpai fosil tersebut, ia menyadari adanya susunan tulang  yang aneh.
Ichthyosaurus itu sepertinya tidak langsung  dibunuh dan dimakan. Tulangnya ditata ulang, dibawa ke tempat tertentu  sebelum dihabisi. Perilaku makan itu dijumpai pada gurita modern.    McMenamin mengatakan, tanda-tanda yang ada menunjukkan bahwa monster  laut purba yang menjadi hipotesis sepertinya menenggelamkan ichthyosaurus dan mematahkan lehernya. Susunan tulang belakang ichthyosaurus mengisyaratkan hasil hisapan hewan Cephalopoda-Coleoidea yang meliputi golongan gurita serta cumi - cumi.
Susunan  tulang itu yang dihasilkan bisa menjadi petunjuk potret monster laut  yang sebenarnya, yang menurut McMenamin serupa dengan gurita purba.     Tapi mungkinkan gurita purba membunuh predator terkuat di laut pyurba?  McMenamin mengatakan hal ini mungkin, paling tidak berdasarkan video "On  the Brink: A Gallery of Wild Sharks" di mana gurita bisa membunuh hiu.
"Kami  berpikir bahwa cephalopoda (monster laut purba) pada masa Triassic juga  bisa melakukan hal yang sama. Bukti lain yang mendukung, ada banyak  tulang rusuk yang rusak pada fosil shonisaurus, menunjukkan bahwa yang  terjadi bukan kecelakaan atau leher yang terpelintir," kata McMenamin.
Hipotesis  McMenamin memang menarik, tapi sulit untuk dibuktikan. Jika benar bahwa  monster purba itu adalah golongan gurita, maka kemungkinan menemukan  fosilnya sangat sulit. Sampai saat ini pun tak ada bukti fisik  keberadaan monster laut purba itu. Gurita bertubuh lunak, hanya memiliki  bagian keras pada bagian mulutnya dan pasti tak mungkin terawetkan  dalam waktu jutaan tahun.
Beberapa ilmuwan skeptis dengan  hipotesis McMenamin, namun McMenamin mengatakan, "Kami siap dengan ini.  Kami punya kasus yang sangat bagus."                              
Tidak ada komentar:
Posting Komentar