Gurita spesies Japetella heathi dan cumi-cumi spesies Onychoteuthis banksii  memiliki kemampuan kamuflase unik. Keduanya bisa berubah warna dari  transparan menjadi merah buram dan sebaliknya untuk menghindari diri  dari mangsa.
Sarah Zylinski, peneliti post doktoral di Duke  University, Amerika Serikat adalah ilmuwan yang menemukan kemampuan unik  2 spesies itu. Ia melakukan eksperimen sejak tahun 2010 lalu dengan  bantuan lampu LED untuk menguji kemampuan kamuflase gurita dan cumi  tersebut.
Menurut Zylinski, dua spesies tersebut hidup di perairan  laut pada kedalaman 600-920 meter. Di sana, penetrasi cahaya Matahari  hampir tidak ada dan para predator berburu dengan melihat siluet dari  organisme yang akan dimangsa.
Dalam kondisi gelap, J. heathi dan  O. banskii tampil dalam wujud transparan. Dalam kondisi tersebut, hanya  predator yang matanya tajam yang bisa melihat keduanya karena mata dan  perutnya tidak bisa menjadi transparan.
Meski demikian, dua  spesies hewan itu tetap berusaha tak terlihat sedikit pun. Mata dan  perut berevolusi sehingga bersifat reflektif tidak menghasilkan siluet.  Cara ini melindungi keduanya dari predator-predator bermata tajam.
Nah,  satu-satunya musuh utama dan keadaan gelap adalah angler fish yang  punya kemampuan bioluminescence. Mereka bisa mengeluarkan cahaya dan  melihat keberadaan mangsa. Kalau J. heathi dan O. banskii terlihat, maka tak pelak lagi akan dimakan.
Tapi, untuk mengatasinya, J. heathi dan O. banskii masih  punya pertahanan terakhir. Keduanya bisa berubah warna menjadi merah  buram sehingga tidak terdeteksi. Diketahui bahwa perubahan menjadi warna  merah dimungkinkan karena memiliki pigmen bernama kromatofor.
Dikutip Daily Mail,  Jumat (11/11/2011), Zylinski mengatakan, "Hewan yang lebih muda  ditemukan di kolom air yang lebih tinggi dan punya lebih sedikit  kromatofor sehingga lebih cenderung berwarna transparan."
Sementara  itu, hewan yang dewasa berada di lingkungan lebih dalam sehingga lebih  cenderung berwarna merah buram. Kecenderungan tersebut menurut Zylinski  masuk akal sebab di lingkungan dalam, bioluminescence adalah sumber  cahaya utama.
Hasil penelitian Zylinski menunjukkan hewan laut  memiliki beragam cara pintar untuk mempertahankan diri dari predator.  Kamuflase spesies gurita dan cumi ini menunjukkan bahwa kebanyakan  organisme laut cenderung memilih tidak terlihat di mata predator  daripada memiliki warna mencolok untuk menakuti.                              
Tidak ada komentar:
Posting Komentar