Para dokter di Rumah Sakit Royal Marsden London menguji coba penggunaan radiasi alfa untuk mengobati kanker prostat. Hasilnya, pasien hidup lebih lama, mengalami lebih sedikit nyeri, ataupun efek samping. Karena itu, uji coba terhadap 922 orang itu dihentikan sebelum waktunya.
Para dokter merasa tidak etis jika tidak memberikan pengobatan sama terhadap mereka yang mendapat plasebo (zat yang tidak berisi obat, digunakan sebagai pembanding dalam penelitian). Para peneliti kanker di Inggris menyatakan, penemuan itu penting dan sangat menjanjikan.
Penelitian itu dipaparkan dalam Kongres Kanker Multidisiplin Eropa, tetapi belum dikaji oleh akademisi lain. Radiasi digunakan untuk mengobati tumor selama hampir satu abad. Fungsinya, merusak kode genetik dalam sel kanker. Partikel alfa dikenal sangat besar dan merusak di jagat radiasi. Yaitu, berupa rentetan inti helium yang jauh lebih besar daripada radiasi beta ataupun gelombang gamma.
Pemimpin peneliti Dr Chris Parker, sebagaimana dikutip BBC, Sabtu (24/9/2011), menyatakan, penemuan itu merupakan langkah maju yang signifikan.
”Partikel alfa jauh lebih merusak. Hanya perlu satu sampai tiga tembakan untuk membunuh kanker dibandingkan dengan ribuan tembakan partikel beta,” katanya.
Karena hanya perlu sedikit tembakan, partikel alfa tidak banyak merusak jaringan sekitar tumor. Pada 90 persen pasien kanker prostat stadium lanjut, tumor akan menjalar ke tulang dan tak mempan terhadap obat lagi.
Penelitian ini melibatkan pasien kanker seperti itu dan menggunakan radium 223 klorida sebagai sumber radiasi. Laju kematian pasien yang diberi radium 223 klorida bersama kemoterapi lebih rendah 30 persen daripada pasien yang hanya diberi kemoterapi dan plasebo. Usia pasien dengan radium 223 klorida juga lebih panjang.
Healt
Para dokter merasa tidak etis jika tidak memberikan pengobatan sama terhadap mereka yang mendapat plasebo (zat yang tidak berisi obat, digunakan sebagai pembanding dalam penelitian). Para peneliti kanker di Inggris menyatakan, penemuan itu penting dan sangat menjanjikan.
Penelitian itu dipaparkan dalam Kongres Kanker Multidisiplin Eropa, tetapi belum dikaji oleh akademisi lain. Radiasi digunakan untuk mengobati tumor selama hampir satu abad. Fungsinya, merusak kode genetik dalam sel kanker. Partikel alfa dikenal sangat besar dan merusak di jagat radiasi. Yaitu, berupa rentetan inti helium yang jauh lebih besar daripada radiasi beta ataupun gelombang gamma.
Pemimpin peneliti Dr Chris Parker, sebagaimana dikutip BBC, Sabtu (24/9/2011), menyatakan, penemuan itu merupakan langkah maju yang signifikan.
”Partikel alfa jauh lebih merusak. Hanya perlu satu sampai tiga tembakan untuk membunuh kanker dibandingkan dengan ribuan tembakan partikel beta,” katanya.
Karena hanya perlu sedikit tembakan, partikel alfa tidak banyak merusak jaringan sekitar tumor. Pada 90 persen pasien kanker prostat stadium lanjut, tumor akan menjalar ke tulang dan tak mempan terhadap obat lagi.
Penelitian ini melibatkan pasien kanker seperti itu dan menggunakan radium 223 klorida sebagai sumber radiasi. Laju kematian pasien yang diberi radium 223 klorida bersama kemoterapi lebih rendah 30 persen daripada pasien yang hanya diberi kemoterapi dan plasebo. Usia pasien dengan radium 223 klorida juga lebih panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar