Minggu, 26 Juni 2011

Daftar Burung-Burung Langka di Indonesia

Burung Langka di Indonesia


Beberapa peneliti spesies burung langka mengungkapkan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa paling tidak ada sekitar 10 persen jenis burung-burung langka yang akan punah pada tahun 2100. Sementara itu satu dari empat ekor burung langka akan punah secara fungsional, artinya bahwa saat ini ia berada dalam kondisi amat terancam punah atau tidak ditemukan lagi di alam, mungkin hanya bisa ditemukan di penangkaran saja. World Conservation Union pernah melaporkan bahwa 12 persen dari seluruh populasi burung kini terancam punah. Lalu bagaimana dengan Burung Langka di Indonesia?
Luas wilayah, iklim yang tropis, dan bentuk negara kepulauan, adalah beberapa faktor pendukung yang menjadikan Indonesia berada pada peringkat kedua di dunia setelah Brazil.sebagai negara dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi. Lima pulau terbesar yaitu Jawa, Sumatra, Kalimantan, Papua, dan Sulawesi, dihuni oleh beberapa satwa langka di dunia. Diperkirakan ada sebanyak 300.000 jenis satwa atau sekitar 17 persen satwa di dunia terdapat di Indonesia. Meskipun luas Indonesia hanya 1,3 persen dari luas daratan dunia,  namun ternyata Indonesia memiliki kekayaan mamalia (515 jenis), 1539 jenis burung dan 45 persen ikan di dunia, hidup di Indonesia.
Tetapi sayangnya, Indonesia juga dikenal sebagai negara yang memiliki daftar panjang tentang hewan langka terancam punah. Saat ini jumlah jenis satwa langka Indonesia yang terancam punah adalah 147 jenis mamalia, 114 jenis burung langka, 28 jenis reptil langka, 91 jenis ikan langka dan 28 jenis invertebrata (IUCN, 2003). Satwa-satwa langka tersebut benar-benar akan punah dari alam jika tidak ada tindakan untuk menyelamatkanya.

Baru-baru ini dikabarkan, ada enam jenis burung langka yang terancam punah hutan tropis Sumatera. Dari keenam jenis burung langka tersebut, menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), jenis burung langka yang dinyatakan mendekati terancam punah antara lain luntur kasumba (Harpactes kasumba), julang jambul hitam (Aceros corrugatus), cekakak hutan melayu (Actenoides concretus), dan kuau raja (Argusianus argus). Sedangkan dua jenis burung langka lainnya, mentok rimba (Cairina scutulata) dan bangau storm (Ciconia storm), dinyatakan IUCN dalam status genting.
Berikut ini  
Daftar Burung-Burung Langka di Indonesia yang dilindungi dan terancam punah.
  1. Aceros everetti
  2. Aepypodius bruijnii
  3. Aethopyga duyvenbodei
  4. Alcedo euryzona
  5. Amaurornis magnirostris
  6. Apalharpactes reinwardtii
  7. Aquila clanga
  8. Aramidopsis plateni
  9. Arborophila orientalis
  10. Cacatua sulphurea
  11. Cacatua moluccensis
  12. Cacatua alba
  13. Cairina scutulata
  14. Caprimulgus concretus
  15. Carpococcyx viridis
  16. Casuarius casuarius
  17. Casuarius unappendiculatus
  18. Centropus rectunguis
  19. Centropus nigrorufus
  20. Charmosyna toxopei
  21. Ciconia stormi
  22. Cochoa azurea
  23. Cochoa beccarii
  24. Colluricincla sanghirensis
  25. Columba argentina
  26. Corvus florensis
  27. Corvus unicolor
  28. Cyornis caerulatus
  29. Cyornis sanfordi
  30. Cyornis ruckii
  31. Ducula cineracea
  32. Ducula pickeringii
  33. Egretta eulophotes
  34. Eos histrio
  35. Eos cyanogenia
  36. Epimachus fastuosus
  37. Eulipoa wallacei
  38. Eurostopodus diabolicus
  39. Eutrichomyias rowleyi
  40. Ficedula bonthaina
  41. Fregata andrewsi
  42. Gallicolumba hoedtii
  43. Garrulax bicolor
  44. Gorsachius goisagi
  45. Goura cristata
  46. Goura scheepmakeri
  47. Goura victoria
  48. Gymnocrex talaudensis
  49. Gymnocrex rosenbergii
  50. Habroptila wallacii
  51. Harpyopsis novaeguineae
  52. Heliopais personatus
  53. Leptoptilos javanicus
  54. Leucopsar rothschildi
  55. Lonchura vana
  56. Lophura hoogerwerfi
  57. Lophura inornata
  58. Lophura erythrophthalma
  59. Lophura bulweri
  60. Loriculus flosculus
  61. Loriculus catamene
  62. Lorius domicella
  63. Lorius garrulus
  64. Macgregoria pulchra
  65. Macrocephalon maleo
  66. Madanga ruficollis
  67. Megalurus albolimbatus
  68. Megapodius geelvinkianus
  69. Melanoperdix niger
  70. Monarcha sacerdotum
  71. Monarcha everetti
  72. Monarcha brehmii
  73. Monarcha boanensis
  74. Mycteria cinerea
  75. Ninox ios
  76. Numenius tahitiensis
  77. Otus siaoensis
  78. Otus angelinae
  79. Otus alfredi
  80. Otus beccarii
  81. Padda oryzivora
  82. Papasula abbotti
  83. Pavo muticus
  84. Philemon fuscicapillus
  85. Pitta nympha
  86. Pitta venusta
  87. Pitta schneideri
  88. Pitta baudii
  89. Polyplectron schleiermacheri
  90. Pseudibis davisoni
  91. Psittaculirostris salvadorii
  92. Psittrichas fulgidus
  93. Pterodroma baraui
  94. Pterodroma sandwichensis
  95. Ptilinopus granulifrons
  96. Ptilinopus dohertyi
  97. Ptilocichla leucogrammica
  98. Pycnonotus zeylanicus
  99. Salvadorina waigiuensis
  100. Scolopax rochussenii
  101. Setornis criniger
  102. Spilornis kinabaluensis
  103. Spizaetus floris
  104. Spizaetus nanus
  105. Spizaetus bartelsi
  106. Sterna bernsteini
  107. Sturnus melanopterus
  108. Tanygnathus gramineus
  109. Todiramphus funebris
  110. Treron psittaceus
  111. Treron floris
  112. Treron capellei
  113. Tringa guttifer
  114. Turnix everetti
  115. Tyto nigrobrunnea
  116. Tyto inexspectata
  117. Vanellus macropterus
  118. Zosterops nehrkorni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar