Berputar, berputar, dan terus berputar, ulat sutera terus  menghasilkan benang sutera terbaik bernilai jutaan rupiah. Mereka  memakan daun dan kemudian mengubah energi yang dihasilkan menjadi sutera  berharga.
Ulat sutera hanya memiliki panjang beberapa centimeter namun panjang sutera yang dihasilkan bisa mencapai 900 meter.
"Sutera  yang dihasilkan laba-laba dan ngengat menunjukkan kombinasi antara  kekuatan dan kehebatan yang masih tak terkalahkan oleh pesaing  sintetiknya," kata Chris Holland dari Universitas Oxford seperti dikutip  New Scientist, Rabu (23/11/2011).
Sutera dari ulat  sutera juga memiliki kelebihan karena efisien. Ulat sutera memproduksi  dalam temperatur ruangan dengan limbah hanya air. Sementara, produksi  oleh manusia memerlukan suhu tinggi dan menghasilkan limbah dalam jumlah  besar.
Holland yang merupakan pakar sutera bekerja sama dengan  peneliti dari Universitas Sheffield untuk meneliti penggunaan energi  ulat sutera. Harapannya akan membantu produksi sutera sintetik.
"Ini  soal terinspirasi dari alam," kata Oleksandr Mykhaylyk, peneliti dari  Universitas Sheffield. Jika penelitian berhasil, maka ongkos produksi  ulat sutera bisa ditekan 90 persen.                              
Tidak ada komentar:
Posting Komentar