1. Kurangi makanan mengandung karbohidrat olahan, gula, dan padi-padian.
Makanan
olahan kini telah menjadi menu pokok setiap hari. Padahal, makanan ini
mengandung karbohidrat sederhana yang mudah sekali diproses menjadi
glukosa dan menyebabkan gula darah meningkat dalam waktu singkat. Inilah
yang menjadi pemicu terjadinya resistensi insulin dan menyebabkan
penebalan dalam lapisan endothelial pembuluh koroner. Disarankan untuk
secara bertahap mengurangi makanan dari jenis roti, pasta, nasi, makanan
bergula, dan semua makanan yang berbahan gandum atau jagung.
2. Batasi minyak nabati Omega-6.
Minyak
nabati atau vegetable oil relatif stabil pada suhu ruang dan biasa
digunakan dalam hampir seluruh proses pemanggangan dan pengolahan
makanan untuk menambah aroma dan membuat lebih awet. Menurut para ahli,
mengonsumsi minyak nabati secara berlebihan juga dapat memicu pelepasan
zat kimia yang meningkatkan stres oksidatif dan memicu kerusakan pada
sistem pembuluh darah. Sebaiknya hindari penggunaan minyak nabati untuk
memasak dan batasilah menyantap makanan yang digoreng.
3. Jangan lupakan asam lemak Omega-3
Pola
makan modern hampir tidak pernah memasukkan makanan sehat yang
mengandung asam lemak Omega-3, yang sebenarnya pernah menjadi bagian
dari diet manusia selama berabad-abad. Menurut para ahli, rasio yang
ideal antara kandungan asam lemak Omega-6 dan Omega-3 dalam menu makanan
1:1.
Para ahli juga setuju bahwa kebanyakan orang di Eropa saat ini mengasup
makanan dengan rasio 20:1. Alhasil, fenomena ini menimbulkan
ketidakseimbangan dan memicu inflamasi yang bersifat sistemik. Saran
dari para ahli, masukkan jenis-jenis ikan, seperti tuna, salmon, dan
sarden, kacang-kacangan, dan biji-bijian untuk menyeimbangkan rasio
asupan lemak Anda atau dengan cara mengonsumsi suplemen minyak ikan.
4. Hindari stres oksidatif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar